REPUBLIKA.CO.ID,KABUL — Taliban telah mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional kepada para wanita di dunia. Ucapan selamat ini justru melahirkan curahan kritik keras atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap perempuan-perempuan Afghanistan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Abdul Qahar Balkhi men-tweet pesan pada Selasa (8/3), dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Inggris, mendoakan yang terbaik bagi wanita pada hari itu.
Afghanistan telah diperintah oleh Taliban sejak pengambilalihan negara itu musim panas lalu dan gerakan itu memiliki rekam jejak yang buruk dalam memperlakukan perempuan.
"Semoga #8Maret #HariPerempuan Internasional menjadi hari yang baik untuk semua wanita," katanya dalam tweet dengan pernyataan resmi, dilansir dari Alaraby, Selasa (8/3).
Pernyataan itu kemudian menyalahkan perang di Afghanistan atas buruknya hak-hak perempuan sejak Taliban mengambil alih.
"Perang yang berlarut-larut di Afghanistan sangat merugikan perempuan," bunyi pernyataan itu.
"IEA (Imarah Islam Afghanistan) berkomitmen untuk mengatasi penderitaan perempuan Afghanistan, dan menyediakan fasilitas untuk kehidupan yang terhormat dan bermanfaat dalam terang agama Islam yang mulia dan tradisi yang kami terima."
Rezim Taliban sebelumnya, yang digulingkan setelah invasi pimpinan AS pada 2001, terkenal karena perlakuannya terhadap perempuan, termasuk menegakkan kewajiban mengenakan burqa. Taliban juga dikecam karena mengeksekusi perempuan karena dugaan perzinahan, termasuk dengan rajam.
Indeks Perdamaian dan Keamanan Wanita untuk 2021/22 melihat Afghanistan di bagian bawah daftarnya untuk perlakuan terhadap wanita. Orang-orang dengan cepat menunjukkan kemunafikan pernyataan Taliban.
"Taliban telah mengeluarkan pernyataan pada hari perempuan yang mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mengatasi penderitaan perempuan Afghanistan. Ironi baru saja meninggal," tulis seorang pengguna Twitter.
Ken Roth dari Human Rights Watch menulis: "Pada Hari Perempuan Internasional, sangat penting untuk mengingat para wanita Afghanistan yang sekarang dipaksa untuk hidup di bawah pemerintahan Taliban, harapan mereka untuk kehidupan normal sekarang sangat dibatasi dan dalam bahaya."
Pengguna Twitter lain menulis: "Karena ini adalah bulan sejarah wanita, ingatlah bahwa 10 tahun yang lalu malala yousafzai ditembak oleh Taliban pada usia 14 tahun karena dia percaya bahwa anak perempuan harus memiliki pendidikan, barat berpura-pura peduli tentang hal ini namun wanita di Afghanistan dan Pakistan, masih ditolak hak-hak dasarnya."
Sejak pengambilalihan Taliban, gerakan tersebut telah menahan aktivis dan jurnalis hak-hak perempuan, serta menegakkan tindakan tegas terhadap perempuan di negara itu.
Sumber:
https://english.alaraby.co.uk/news/anger-taliban-wishes-happy-international-womens-day