Rabu 09 Mar 2022 07:04 WIB

Ribuan Turis Rusia Terdampar di Thailand Akibat Sanksi Barat

Akibat sanksi Barat, ribuan Turis Rusia terdampar di Thailand.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
Ribuan Turis Rusia Terdampar di Thailand Akibat Sanksi Barat. Foto:   Deretan kursi pantai kosong di Pantai Wisata Patong , Phuket, Thailand, Senin (28/6). Pandemi Covid-19 yang mengganas membuat Thailand mengumumkan pembatasan terbaru pada Ahad (27/6), selama 30 hari mulai Senin (28/6), termasuk larangan makan di restoran di Bangkok dan lima provinsi sekitar ibu kota Thailand itu. (AP Photo/Sakchai Lalit)Putra M. Akbar
Foto: AP
Ribuan Turis Rusia Terdampar di Thailand Akibat Sanksi Barat. Foto: Deretan kursi pantai kosong di Pantai Wisata Patong , Phuket, Thailand, Senin (28/6). Pandemi Covid-19 yang mengganas membuat Thailand mengumumkan pembatasan terbaru pada Ahad (27/6), selama 30 hari mulai Senin (28/6), termasuk larangan makan di restoran di Bangkok dan lima provinsi sekitar ibu kota Thailand itu. (AP Photo/Sakchai Lalit)Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Ribuan turis dari Rusia terdampar di Thailand pada Selasa (8/3/2022). Kondisi itu akibat sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas invasi ke Ukraina untuk menekan Rusia dalam industri penerbangan dan keuangan.

Turis yang terlantar itu dampak dari pembatalan penerbangan, mata uang rubel jatuh bebas, dan masalah pembayaran dari bank-bank Rusia yang terputus dari sistem SWIFT global. Lebih dari 7.000 orang Rusia tidak ada kejelasan di lokasi-lokasi seperti Phuket, Koh Samui, Pattaya, dan Krabi.

Baca Juga

"Kami harus menjadi tuan rumah yang baik dan menjaga semua orang," kata kepala otoritas pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn.

"Masih ada turis Rusia dalam perjalanan ke sini," ujarnya.

Pada 2019, Thailand menerima 1,4 juta pengunjung Rusia. Pada Januari, terhitung sekitar 23.000 orang Rusia, mewakili sekitar seperlima dari total kedatangan turis asing di negara tersebut. 

Sekitar setengah dari mereka yang terdampar berada di pulau Phuket. "Kami telah meminta hotel untuk menurunkan harga dan memperpanjang masa tinggal mereka," kata presiden asosiasi pariwisata Phuket Bhummikitti Ruktaengam.

Bhummikitti  menyatakan, beberapa pengunjung, bila mampu, telah menggunakan UnionPay Cina.  Kartu yang dikeluarkan oleh bank Rusia yang menggunakan perusahaan pembayaran Visa dan Mastercard tidak dapat digunakan.

Selain itu, Bhummikitti  mengatakan, sebuah proposal sedang dipertimbangkan untuk memungkinkan penggunaan cryptocurrency untuk pembayaran di hotel, penerbangan, dan bisnis lain di Phuket.  

Visa dan Mastercard mengumumkan pada pekan lalu  bahwa telah menangguhkan operasi di Rusia atas invasi ke Ukraina. Rusia menyebut tindakannya di sana sebagai operasi khusus.

Thailand termasuk di antara 141 negara yang mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan penarikan segera pasukan Rusia. Namun Bangkok belum menjatuhkan sanksi apa pun terhadap Moskow.

Bhummikitti mengatakan ratusan orang dari Ukraina juga terdampar, terutama karena penutupan bandara di sana. Dia mengatakan upaya sedang dilakukan untuk membawa orang Rusia yang terdampar ke penerbangan ke Moskow dengan maskapai Timur Tengah dan untuk mengatur penerbangan repatriasi. 

Sumber:

https://www.reuters.com/world/thousands-russians-stuck-thailand-sanctions-kick-2022-03-08/

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement