REPUBLIKA.CO.ID, FORT WORTH — Pengusaha asal Texas, Amerika Serikat (AS) Bret Starr bertanya pada rekannya di Ukraina apa yang mereka butuhkan selama invasi Rusia. Starr terkejut mendengar jawabannya.
"Anda tahu, yaitu senjata, peluru dan rompi anti-peluru," kata Starr yang bekerja dengan perusahaan layanan media sosial di Ukraina, Respect.Studio, Selasa (8/3/2022).
Para pemasar muda di Respect.Studio yang merupakan bagian dari sektor alih-daya bidang teknologi Ukraina mengatakan mereka mengorganisir skuad pertahanan teritorial. Starr tahu ia tidak bisa mengirimkan senjata tapi ternyata ia bisa mengirimkan rompi anti-peluru dan helm dengan legal.
Ia berharap dapat mengirimkan 20 helm dan rompi anti-peluru pertama ke Respect.Studio. Kemudian naik menjadi 2.000 lebih melalui sumbangan uang tunai dan peralatannya langsung.
"Kami khawatir pada orang-orang yang kami lihat di video call selama dua tahu terakhir," kata pemilik agensi pemasaran The Starr Conspiracy.
Ia salah satu warga AS yang mengumpulkan ribuan rompi anti-peluru, meminta donasi amunisi dan senjata untuk merespon permintaan rekan, teman dan mitra mereka di Ukraina atas bantuan militer.
"Sukarelawan di sini mengumpulkan dana untuk membeli (rompi) anti-peluru yang dibutuhkan, tapi di sana kekurangan pasokan," kata pemasar dan pakar LinkedIn di Respect.Studio Oleksii Sysak di Lviv, Ukraina.
Pendonor dari Amerika berusaha mendapatkan lisensi AS dan ekspor asing untuk peralatan militer seperti rompi anti-peluru, senjata api dan amunisi. Beberapa bekerja sama dengan kelompok kemanusiaan Ukraina untuk dapat melewati rintangan ekspor.
Starr mengatakan ia mengirimkan sumbangan rompi anti-pelurunya melalui Ukrainian American Coordinating Council. Lembaga swadaya masyarakat yang memiliki izin untuk mengirimkannya ke Ukraina.
Kantor Sheriff Suffolk, Negara Bagian New York menyumbangkan 450 rompi anti-peluru ke organisasi non-profit Ukraine Emergency Response Drive. Perusahaan amunisi Remington Ammunition dan unit-unit Vista Outdoor lain mengatakan akan menyumbangkan satu juta amunisi ke Angkatan Bersenjata Ukraina.
CEO Ammo Inc Fred Wagenhals mengatakan Ukraina sudah menerima donasi satu juta amunisi yang kini sudah berada di Polandia. Perusahaan-perusahaan amunisi Arizona menawarkan bantuan setelah mendengar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan "Saya butuh amunisi, bukan tumpangan" ketika merespon tawaran evakuasi dari AS.
"Jadi kami mengirimnya amunisi," kata Wagenhals.