REPUBLIKA.CO.ID, FORT WORTH — Pengusaha asal Texas, Amerika Serikat (AS) Bret Starr bertanya pada rekannya di Ukraina apa yang mereka butuhkan selama invasi Rusia. Starr terkejut mendengar jawabannya.
"Anda tahu, yaitu senjata, peluru dan rompi anti-peluru," kata Starr yang bekerja dengan perusahaan layanan media sosial di Ukraina, Respect.Studio, Selasa (8/3/2022).
Para pemasar muda di Respect.Studio yang merupakan bagian dari sektor alih-daya bidang teknologi Ukraina mengatakan mereka mengorganisir skuad pertahanan teritorial. Starr tahu ia tidak bisa mengirimkan senjata tapi ternyata ia bisa mengirimkan rompi anti-peluru dan helm dengan legal.
Ia berharap dapat mengirimkan 20 helm dan rompi anti-peluru pertama ke Respect.Studio. Kemudian naik menjadi 2.000 lebih melalui sumbangan uang tunai dan peralatannya langsung.