JENEWA -- Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (8/3/2022) mengatakan bahwa jumlah warga sipil yang tewas di Ukraina setelah invasi Rusia meningkat menjadi 474 orang dan 861 lainnya terluka, dan jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
“Dari jam 4 pagi pada 24 Februari 2022, ketika serangan Federasi Rusia terhadap Ukraina dimulai, hingga jam 12 tengah malam pada 7 Maret 2022 (waktu setempat), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat 1.335 korban sipil di negara,” kata pernyataan itu.
Di wilayah separatis Donetsk dan Luhansk ada 545 korban, dan 96 orang tewas dan 449 menderita luka-luka, ungkap OHCHR.
“Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan udara,” kata kantor PBB.
Kantor tersebut mengatakan pihaknya yakin bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah yang dikuasai pemerintah dan terutama dalam beberapa hari terakhir.
Perang Rusia di Ukraina telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan di Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia. Sekitar 2 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, kata badan pengungsi PBB.