Rabu 09 Mar 2022 13:54 WIB

Twitter Luncurkan Layanan untuk Hindari Pemblokiran

Dengan jaringan Tor, pengguna tetap bisa menggunakan Twitter di wilayah terlarang.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter. witter meluncurkan versi situsnya di layanan The Onion Router (Tor) untuk mengoptimalkan jaringan yang melindungi privasi dan menghindari sensor.
Twitter. witter meluncurkan versi situsnya di layanan The Onion Router (Tor) untuk mengoptimalkan jaringan yang melindungi privasi dan menghindari sensor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter meluncurkan versi situsnya di layanan The Onion Router (Tor) untuk mengoptimalkan jaringan yang melindungi privasi dan menghindari sensor. Insinyur Perangkat Lunak Alec Muffett mengumumkan kabar itu pada Rabu (9/3/2022) di akun Twitternya.

Dengan jaringan ini, pengguna tetap bisa menggunakan Twitter di wilayah di mana Twitter dilarang. Jaringan Tor juga telah ditambahkan ke halaman browser yang didukung Twitter. Onion service Twitter tersedia di https://twitter3e4tixl4xyajtrzo62zg5vztmjuricljdp2c5kshju4avyoid.onion saat menggunakan Tor Browser atau alat serupa.

Baca Juga

Meskipun Anda dapat mengakses situs web biasa Twitter melalui Tor, versi yang baru diluncurkan menambahkan lebih banyak lapisan perlindungan ke pengalaman penelusuran yang sudah dianonimkan dan dirancang khusus untuk jaringan.

“Ini adalah komitmen dari platform untuk berurusan dengan orang-orang yang menggunakan Tor dengan cara yang adil. Menyiapkan onion address adalah langkah praktis yang menunjukkan platform secara eksplisit menyediakan kebutuhan orang-orang yang menggunakan Tor,” kata Muffet kepada The Verge.

Onion service terkadang dijuluki layanan tersembunyi atau layanan web gelap, sering merujuk ke situs kriminal yang eksplisit seperti pasar narkoba. Sejumlah situs web menawarkan versi khusus Tor, termasuk mesin pencari DuckDuckGo dan outlet berita seperti The New York Times, BBC, dan ProPublica.

Muffett yang bekerja dengan perusahaan untuk mengimplementasikan situs Onion, mengaku telah mendiskusikan kemungkinan Twitter ramah dengan layanan Tor sejak tahun 2014. Kala itu, Facebook meluncurkan layanan tersembunyinya, sebuah langkah yang dirancang untuk memperbaiki masalah fungsionalitas serius bagi pengguna Tor yang sering salah ditandai sebagai botnet.

Facebook mengatakan pada tahun 2016, satu juta pengguna per bulan mengakses situs standar atau onion service melalui Tor. Tor mengenkripsi lalu lintas web dan mengarahkannya melalui serangkaian server untuk menyembunyikan informasi pengenal tentang pengguna. Ini adalah cara populer untuk mengakses situs yang tunduk pada sensor internet.

Hal itu membuatnya sangat relevan terhadap kondisi sekarang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari yang mendorong tindakan keras Rusia terhadap Twitter, Facebook, dan layanan berita independen. Beberapa penyedia layanan internet mulai menyensor Tor sendiri pada bulan Desember 2021, tetapi Proyek Tor mengatakan kepada Vice, tingkat pemblokiran sebenarnya bervariasi dan pengguna Rusia masih dapat terhubung melalui jembatan Tor.

Dilansir The Verge, Rabu (9/3/2022), Onion service Twitter telah bekerja lebih lama dan memiliki manfaat yang lebih dari sekadar mengakses platform yang diblokir. Ini memaksa orang untuk menggunakan jaringan Tor karena tidak bekerja dengan browser biasa dan melindungi terhadap beberapa risiko keamanan yang diperkenalkan oleh alamat web standar.

“Jika Anda menjalankan Tor Browser dan mengklik atau mengetikkan alamat Onion yang tepat, Anda dijamin terhubung dengan apa yang Anda harapkan atau tidak sama sekali,” ujar Muffett.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement