REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Model Gigi Hadid menuai kritikan di media sosial karena membandingkan invasi Rusia ke Ukraina dengan konflik antara Israel dan Palestina. Hadid yang keturunan Palestina membuat perbandingan itu pada sebuah pernyataan, Ahad (6/3/2022).
Hadid mengumumkan akan menyumbangkan pendapatannya dari pertunjukan Musim Gugur 2022 di Paris Fashion Week untuk membantu warga Ukraina. Dia menyatakan akan terus mendukung mereka yang mengalami hal yang sama seperti di Palestina.
"Mata dan hati kita harus terbuka untuk semua ketidakadilan manusia. Semoga kita semua melihat satu sama lain sebagai saudara dan saudari, di luar politik, di luar ras, di luar agama. Pada akhirnya, nyawa tak berdosa membayar para pemimpin. Jangan usik Ukraina. Jangan usik Palestina. Perdamaian. Perdamaian. Perdamaian," tulis Hadid.
View this post on Instagram
Meski menyuarakan ajakan perdamaian, pernyataan dari perempuan 26 tahun itu menuai kritikan. Salah satunya dari Hasbara Fellowships Canada yang mendukung advokat pro-Israel di kampus-kampus. Lembaga tersebut segera membuat cicitan merespons Hadid.
"Ketika Israel dicap sebagai penindas, orang-orang Yahudi di seluruh dunia membayar harganya. Angka tidak berbohong: pesan anti-Israel mengarah langsung ke serangan antisemit secara global," demikian bunyi unggahan tersebut.
Aktris Inggris Tracy-Ann Oberman ikut mengomentari pernyataan Hadid. "Saya ikut menolak semua bentuk penderitaan, tapi padanan yang salah tidak membantu," ujar Oberman di Twitter.
Akun Instagram dan Twitter Vogue juga dibanjiri pesan yang menentang setelah majalah itu mengunggah ulang pesan Hadid. Tindakan Vogue dianggap tidak bertanggung jawab.
Seorang pembaca yang merupakan seorang Yahudi mengaku takut dan terkejut. Dia berharap Vogue melakukan riset sebelum menerbitkan pernyataan yang bisa memicu kebencian terhadap kalangan tertentu yang tidak terkait.