REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelanggan yang loyal merupakan pelanggan yang setia untuk memakai produk atau jasa kita secara terus menerus serta secara continue. Biasanya karena memang mempunyai rasa kepuasan yang tinggi terhadap produk atau jasa yang telah digunakan.
Kemudian akan cenderung timbul rasa untuk menunjukan atau merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada orang lain. Agar mereka bisa merasakan kepuasan seperti apa yang dirasakan saat menggunakan produk atau jasa yang digunakan.
Pelanggan yang loyal, juga biasa disebut customer loyalty atau loyalitas pelanggan. Apa saja yang perlu dilakukan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan?
Berikut cara jaga pelanggan yang loyal setelah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Pahami profil pelanggan
Berbasis data, ketahui seperti apa subsegmen konsumen, fokus pada konsumen yang sudah bertransaksi minimal dua kali.
Cari tahu apa yang menyebabkan mereka melakukan transaksi berulang, apakah karena kualitas produk, rasa, potongan harga, gratis ongkos kirim, bonus produk, dan lainnya.
Dari riset konsumen, terapkan pengetahuan tersebut untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
2. Pahami produk
Memahami kekuatan inti dari produk dengan memastikan produk tersebut memberikan solusi kebutuhan pelanggan. Produk harus baik dan berkualitas, serta ketahui keunggulan produk tersebut dibanding produk pesaing.
Selain itu, perlu memiliki kekuatan pelengkap, misal membuat nyaman pelanggan dengan kemudahan pembayaran (uang elektronik, kartu kredit, dsb) atau ruangan yang nyaman ber-AC untuk bersantap, instagramable, dan lain sebagainya.
3. Pahami karakter perusahaan
Ciptakan hubungan jangka panjang. Contoh, jika segmentasi target konsumen umur 20-45 tahun, maka harus memikirkan strategi dan taktik agar hubungan dapat terjaga hingga 25 tahun.
Jika perusahaan tidak dapat menjalin hubungan yang erat dan emosional, cepat atau lambat pelanggan akan menemukan alasan untuk meninggalkan produknya.
Tunjukkan perusahaan yang berkarakter, bagaimana perusahaan menjaga brand image, kualitas mutu, pelayanan (ketersediaan stock, loyalty rewards, dan kecepatan pengiriman), pricing policy yang jelas, inovasi dan diversifikasi produk.
4. Minta masukan pelanggan
Sediakan kanal-kanal baik media sosial, customer care online, e-mail, penilaian penjualan produk di online shop atau kertas cetak (kuesioner) untuk pelanggan menyampaikan masukan.
Jika perlu, berikan insentif (produk gratis atau cashback) kepada pelanggan yang memberikan masukkan. Selain itu, masukkan yang baik, akan memberikan dampak referensi kepada konsumen lain termasuk konsumen baru untuk memilih produk.
Dalam praktiknya, saat memulai sebuah usaha, tidak langsung akan mendapatkan pelanggan. Namun, cara-cara diatas bisa diterapkan agar bisa lebih mempersiapkan kualitas produk dan kebutuhan pasar yang kita tuju.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) merupakan salah satu kampus yang aktif melakukan pelatihan, sharing ilmu, coaching bagi mahasiswanya, yang ingin bergelut di dunia usaha.
Di kampus ini, ada lembaga bernama BSI Entrepreneur Center (BEC), yang turut membantu jalan mahasiswa dalam berwirausaha.
Menurut ketua BEC, Fuad Nur Hasan pada acara yang di selenggarakan IC (Incubator Center) Universitas BSI mengungkapkan bahwa, menjaga pelanggan loyal jauh lebih bermanfaat dari pada mencari konsumen baru. Bagi kamu, yang ingin bergabung bersama Universitas BSI, saat ini sudah menerima penerimaan gelombang baru (PMB). Di Universitas BSI, pendaftarannya bisa memilih dari 2 cara yang dihadirkan.
Pertama dengan mengunduh aplikasi PMB-UBSI di playstore atau malalui laman bsi.pmbonline.ac.id. Selain itu, biaya kuliah di Universitas BSI terjangkau, dan bisa dengan cicilan, melalui aplikasi Danacita.