REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Simbol 'Z' muncul di setiap sisi Rusia. Halte bus, rambu jalan, dan bahkan kereta bayi. Simbol ini menjadi tanda dukungan untuk tindakan Rusia melakukan operasi militer khusus atau invasi di Ukraina.
Gerakan ini mengambil motif tanda "Z" dan "V" khas yang ditampilkan Rusia dalam warna putih di sayap dan hidung tank serta kendaraan lapis baja yang menyerbu Ukraina pada 24 Februari. Huruf-huruf serta garis diagonal panjang dianggap sebagai penanda bagi tentara Rusia untuk mengidentifikasi kontingen kekuatannya yang berbeda, meskipun tindakan itu belum dikonfirmasi.
Sejak dua pekan invasi, Kementerian Pertahanan Rusia mempromosikan simbol tersebut. Simbol ini pun diperkenalkan dengan video promosi pada Rabu (9/3/2022), yang disebut "Z Heroes", menggunakan "V" dan "Z" untuk mengeja kata-kata untuk keberanian, kepahlawanan, dan kekuatan dalam kebenaran.
Kaos dengan logo "Z" dijual di toko daring dan di situs web stasiun televisi negara RT. Gerakan ini pun kemudian diadopsi oleh banyak pihak, termasuk pembubuhan tanda "Z" di bagian depan kereta bayi di wilayah timur jauh Amur, kata media setempat hingga wilayah pertambangan batu bara Kuzbass sekarang mengeja namanya dengan huruf Latin Z, bukan huruf Rusia.
Wilayah utara Arkhangelsk, badan legislatif setempat memasang tanda "Z" di sisi bangunannya. "Setiap jenis usaha dalam hal ini yang baik dan benar memiliki simbolnya. Sekarang huruf-huruf itu adalah Z dan V,” kata pejabat yang ditugaskan untuk urusan pemuda dan pendidikan patriotik di wilayah Arkhangelsk, Ivan Zhernakov.
Pejabat ini mengatakan Z berarti "Untuk Kemenangan" dan "Untuk Persatuan", sedangkan "V" adalah simbol tradisional untuk kemenangan. "Ini melambangkan dukungan untuk angkatan bersenjata kami, dukungan untuk keputusan presiden dan dimaksudkan untuk menyatukan kami dalam situasi sulit ini," katanya.
Tingkat popularitas kampanye "Z" dan skala dukungan publik untuk perang Rusia di Ukraina sulit diukur, meskipun peringkat Presiden Vladimir Putin jelas tinggi. Jajak pendapat negara VTsIOM mengatakan pada 28 Februari bahwa hampir 70 persen orang mendukung operasi militer khusus di Ukraina, istilah yang digunakan pejabat Rusia untuk menggambarkan serangan itu.
Hampir 14.000 orang telah ditahan akibat melakukan protes anti-perang di Rusia sejak 24 Februari dan pengawas komunikasi Rusia telah memblokir berbagai media independen. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menggambarkan tanda Z sebagai lambang Nazi.