Kamis 10 Mar 2022 08:40 WIB

Respons Aksi Benzema ke Donnarumma, Pochettino: Apa Sih Kerjanya VAR?

Karim Benzema berhasil merebut bola dari Donnarumma sebelum mengoper ke Vinicius

Red: Muhammad Akbar
Pelatih kepala Mauricio Pochettino Paris Saint-Germain menghadiri konferensi pers di Brugge, Belgia, 14 September 2021. Paris Saint-Germain akan menghadapi Club Brugge dalam pertandingan sepak bola grup A Liga Champions UEFA pada 15 September 2021.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Pelatih kepala Mauricio Pochettino Paris Saint-Germain menghadiri konferensi pers di Brugge, Belgia, 14 September 2021. Paris Saint-Germain akan menghadapi Club Brugge dalam pertandingan sepak bola grup A Liga Champions UEFA pada 15 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Mauricio Pochettino mengecam VAR dan mengklaim bahwa kiper-nya Gianluigi Donnarumma dilanggar sebelum gol pertama Real Madrid tercipta.

Real Madrid berhasil lolos ke perempatfinal setelah bangkit dari kekalahan 0-1 di leg pertama dan menyingkirkan PSG dengan kemenangan 3-1, dengan agregat akhir 3-2.

Karim Benzema berhasil merebut bola dari Donnarumma sebelum mengoper ke Vinicius yang mengembalikan ke penyerang Prancis tersebut sebelum berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-61.

Pochettino mengatakan momen tersebut mengubah permainan karena memungkinkan Madrid memulai "La Remontada" mereka untuk menang agregat 3-2.

"Sayang sekali, ada pelanggaran terhadap Donnarumma untuk gol pertama," katanya kepada Canal+ pada Kamis. “Tidak mungkin untuk tidak membicarakan kesalahan besar ini. Tidak mungkin ini terjadi pada 2022."

"Saya tidak percaya. Saya pikir semuanya berubah di stadion. Para pemain kesal dengan situasi ini, dan sepak bola adalah tentang emosi," tambah pelatih asal Argentina itu.

"Gol pertama Real Madrid mengubah permainan. Saya ingin tahu apa yang dilakukan VAR karena ada pelanggaran. Sayang sekali. Ketika Anda melihat aksinya (Benzema), itu pelanggaran."

“Setelah itu, pertandingan berubah. Selama 60 menit kami mendominasi dan gol itu mengubah segalanya."

"Tidak mudah menjelaskan kekalahan ini. Setelah gol itu, kegugupan dan perasaan tidak adil sangat menyakiti kami. Detail kecil mengubah pertandingan ini. Kami merasakan dampak dari gol penyama kedudukan."

Pichettino mengatakan bahwa para pemain sangat kecewa dengan hasil ini karena mereka sudah lama mengincar trofi Liga Champions selama bertahun-tahun.

“Para pemain akan kecewa. Hal-hal ini terjadi. Akan sulit untuk mengubah keadaan pikiran ini. Ya, saya pikir di saat seperti ini, kita harus mengingat hal-hal baik. Kita bisa kalah dari Real Madrid, yang merupakan salah satunya klub terbaik di dunia, tetapi tidak dengan cara ini."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement