Kamis 10 Mar 2022 14:30 WIB

Al Khelaifi Sudah tak Mampu Menahan Amarah Usai PSG Disingkirkan Real Madrid

Kegagalan PSG di pentas Liga Champons musim ini terasa begitu menyakitkan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Ghanim Al-Khelaifi.
Foto: AP/Claude Paris
Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Ghanim Al-Khelaifi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Paris Saint Germain (PSG), Nasser Al Khelaifi, dikabarkan langsung meninggalkan tempat duduknya begitu laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB, usai digelar. Al Khelaifi langsung merangsek ke arah ruang ganti dan berniat mencari ruang wasit untuk mengajukan protes.

Pemimpin Qatar Investment Group itu geram dan naik pitam usai Les Parissiens dibekap Los Blancos, 1-3, di laga yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu. Akibat kekalahan ini, PSG harus rela mengakhiri langkah di babak 16 besar usai menyerah dengan agregat, 2-3, dari Los Blancos.

Baca Juga

''Kemarahan Al Khelaifi pecah di Stadion Santiago Bernabeu. Berdasarkan laporan jurnalis Movistar, Monica Marchante, Al Khelaifi langsung meninggalkan box eksekutif dan menuju ruang wasit untuk melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit di laga tersebut,'' tulis laporan Marca, Kamis (10/3/2022).

Al-Khelaifi agaknya geram dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol pertama Real Madrid di laga itu, tepatnya pada menit ke-61. Karim Benzema, yang menjadi pencetak gol tersebut, dinilai melakukan pelanggaran terlebih dahulu terhadap kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, saat duel perebutan bola.

Namun, sebelum sempat menemukan ruang wasit, Al-Khelaifi dilaporkan mengamuk ke ruang Mejia Devilla selaku delegasi Real Madrid. Pengusaha asal Qatar berusia 48 tahun itu berteriak dan memicu keributan di ruang tersebut. Bahkan, Al-Khelaifi dikabarkan sempat melontarkan ancaman pembunuhan terhadap salah satu staf Madrid.

Keributan itu baru sedikit mereda saat barisan pengawal Al-Khelaifi menenangkan dan mencegah bosnya tersebut. Kendati begitu, ancaman yang dilontarkan Al-Khelaifi ini dapat berbuntut panjang.

Al-Khelaifi bisa terancam penjara selama 28 bulan akibat aksinya tersebut. Kegagalan PSG melangkah ke babak perempat final Liga Champions musim ini memperpanjang penantian Les Parissiens untuk bisa merengkuh titel Liga Champions.

Sejak diakuisisi oleh konsorsium asal Qatar pada 2011, PSG memang terus berusaha meraih titel kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa tersebut. Namun, gelontoran dana selangit, terutama via perekrutan pemain-pemain bintang, tidak kunjung mengantarkan PSG meraih kesuksesan di pentas Liga Champions.

Kegagalan PSG di pentas Liga Champons musim ini terasa begitu menyakitkan. Pasalnya, PSG sebenarnya sudah mengantongi keunggulan dua gol secara agregat.

Setelah menang, 1-0, di leg pertama, Les Parissiens mampu unggul terlebih dahulu di laga leg kedua via gol Kylian Mbappe pada babak pertama. Namun, keunggulan itu terbuang percuma usai keberhasilan Los Blancos membalikkan keadaan via hattrick Karim Benzema pada babak kedua.

PSG dipastikan tersingkir babak 16 besar Liga Champions musim ini usai kalah agregat, 2-3, dari Los Blancos. Les Parissiens tercatat gagal melewati babak 16 besar Liga Champions sebanyak empat kali dalam sembilan musim terakhir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement