REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyatakan aktivitas penerbangan saat ini tidak terdampak dari erupsi luncuran awan panas Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pasalnya, luncuran awan panas mengarah ke arah tenggara.
"Semua penebangan masih normal semua," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/3/2022).
Ia mengatakan, rute penerbangan domestik di Bandara Lombok yang masih beroperasi yakni Lombok dari Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Sumbawa dan Bima. Sedangkan untuk rute dari luar negeri belum ada, kecuali penerbangan untuk logistik ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok tanggal 18-20 Maret.
"Ada enam rute penerbangan domestik di Bandara Lombok. Sedangkan untuk rute luar negeri belum ada," katanya.
Gunung Merapi kembali mengalami peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter. Seluruh warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan sempat mengungsi di Balai Kelurahan Glagaharjo dan diminta untuk tetap waspada. Sementara itu, kata Arif Haryanto, jumlah pergerakan penumpang menjelang ajang MotoGP Mandalika masih sama seperti hari sebelumnya yakni rata-rata 4.000 per hari yang datang dan berangkat.
"Rata-rata penumpang masih 4000 perhari, baik yang datang maupun berangkat," katanya.
Kondisi penumpang di Bandara Lombok saat ini relatif landai, belum ada peningkatan yang signifikan pada awal bulan Maret sehingga dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat yang mulai melonggarkan syarat penerbangan domestik di bandara maupun di pelabuhan tanpa tes usapantigen atau PCR bagi penumpang dosis vaksin lengkap diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah penumpang dari hari sebelumnya.
"Penumpang saat ini relatif landai," katanya.