Kamis 10 Mar 2022 15:52 WIB

Sejumlah Anggota Militer Aktif Inggris Diam-Diam Pergi ke Ukraina 

Pasukan militer yang pergi ke Ukraina telah melanggar perintah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria Ukraina mengenakan pakaian militer berdoa di dalam Gereja Saints Peter and Paul Garrison di Lviv, Ukraina barat, Ahad, 6 Maret 2022. Sejumlah pasukan militer Inggris yang masih aktif telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk berperang melawan pasukan Rusia.
Foto: AP/Bernat Armangue
Seorang pria Ukraina mengenakan pakaian militer berdoa di dalam Gereja Saints Peter and Paul Garrison di Lviv, Ukraina barat, Ahad, 6 Maret 2022. Sejumlah pasukan militer Inggris yang masih aktif telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk berperang melawan pasukan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah pasukan militer Inggris yang masih aktif telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk berperang melawan pasukan Rusia. Seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh Sky News mengatakan, pasukan militer yang pergi ke Ukraina telah melanggar perintah dan melakukan perjalanan dalam kapasitas pribadi.

"Kami secara aktif dan sangat mendorong mereka untuk kembali ke Inggris," kata juru bicara itu, dilansir Anadolu Agency, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Menteri Pertahanan Ben Wallace sebelumnya mengkonfirmasi laporan di surat kabar tentang tiga anggota militer yang telah pergi tanpa izin ke Ukraina. Wallace mengatakan, tindakan anggota militer tersebut telah melanggar hukum.

"Mereka akan melanggar hukum, dan mereka akan diadili ketika kembali (ke Inggris) karena pergi tanpa izin atau desersi," ujar Wallace.

Menurut laporan The Sun, seorang tentara menulis surat perpisahan kepada orang tuanya. Dia membeli tiket ke Polandia dengan tujuan menyeberang ke Ukraina, setelah meninggalkan baraknya di Windsor.

Menteri Transportasi, Grant Shapps, mengatakan bahwa, tindakan prajurit tersebut sangat berbahaya. Karena Kremlin dapat mengeksploitasi situasi jika mereka tertangkap. Sementara, seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, semua personel militer aktif dilarang bepergian ke Ukraina sampai pemberitahuan lebih lanjut. Anggota militer yang bepergian ke Ukraina akan menghadapi konsekuensi disiplin dan administratif.

Salah satu anggota militer yang pergi ke Ukraina adalah Ben Grant. Dia merupakan putra dari seorang anggota parlemen Konservatif dan mantan menteri pemerintah, Helen Grant.

Ben Grant telah menghabiskan waktu selama lima tahun di Royal Marines. Mantan marinir itu mengatakan kepada wartawan di Lviv bahwa, dia memutuskan pergi ke Ukraina setelah melihat rekaman serangan Rusia di sebuah rumah. Dalam serangan itu, seorang anak terdengar berteriak ketakutan.

“Saya adalah ayah dari tiga anak, dan jika itu adalah anak-anak saya, saya tahu apa yang akan saya lakukan. Saya akan pergi dan bertarung," kata Grant.

Panglima Angkatan Darat Inggris, Tony Radakin, mengatakan, kepergian Ben Grant dan beberapa anggota militer aktif lainnya ke Ukraina telah melanggar hukum. Radakin mengatakan, pemerintah melarang militer dan warga Inggris bepergian ke Ukraina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement