Kamis 10 Mar 2022 16:26 WIB

Menteri Pertanian Jamin Pasokan Cabai Cukup

Produksi cabai besar berdasarkan prognosa pada Maret ini mencapai 111.669 ton.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang menyortir cabai merah (ilustrasi). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjamin pasokan dan ketersediaan komoditas cabai dalam kondisi cukup.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang menyortir cabai merah (ilustrasi). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjamin pasokan dan ketersediaan komoditas cabai dalam kondisi cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjamin pasokan dan ketersediaan komoditas cabai dalam kondisi cukup. Terutama untuk persiapan bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri mendatang. 

"Saya pastikan untuk cabai besar maupun cabai rawit semua dalam kondisi cukup," tegasnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022). 

Baca Juga

Produksi cabai besar berdasarkan prognosa pada Maret ini mencapai 111.669 ton. Sementara kebutuhannya hanya 92.040 ton. Dengan angka tersebut maka neraca bulana cabai besar mencapai 19.630 ton. 

Adapun prognosa untuk produksi cabai rawit mencapai 104.115 ton dengan kebutuhannya mencapai 90.706 ton. Maka akan ada surplus 13.409 ton.

"Pada April pragnosa produksi cabai besar kita mencapai 107,932 ton dan produksi cabai rawit mencapai 112,490 ton. Memang pada Ramadan dan Idul Fitri selalu ada kenaikan harga karena suplay dan demand, namun kenaikannya masih dalam kendali," kata dia.

Mentan mengatakan, pemerintah terus mendorong pembelian cabai petani dengan melibatkan para champions yang ada di seluruh daerah. Sehingga transaksi harga yang disepakati masih dalam tahap menguntungkan. 

Oleh karena itu, baik cabai maupun komoditas lainya harus dipersiapkan bersama dengan melibatkan lembaga dan kementerian lain."Kita bahkan memberi bantuan pada akses distribusi terhadap berbagai pergerakan yang ada," tuturnya.

Terakhir, kata SYL, Kementan terus melakukan pemetaan terkait pergerakan produksi cabai di seluruh Indonesia. Cara ini penting dilakukan agar kebutuhan masyarakat selalu tersedia tanpa ada kekurangan ataupun kelangkaan.

"Kami bersama-sama pemerintah daerah di seluruh Indonesia terus memantau pergerakan cabai dengan melakukan mapping di setiap bulan. Oleh karena itu sekali lagi sandaran kita adalah menjaga ketersediaan secara baik," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement