Kamis 10 Mar 2022 22:41 WIB

Jalan Penghubung Desa di Kabupaten Madiun Lumpuh karena Longsor

Petugas gabungan dan warga gotong royong membersihkan material longsor.

Jalan tertutup longsor (ilustrasi). Jalan Penghubung Desa di Kabupaten Madiun Lumpuh karena Longsor
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Jalan tertutup longsor (ilustrasi). Jalan Penghubung Desa di Kabupaten Madiun Lumpuh karena Longsor

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Bencana tanah longsor di Desa Durenan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur melumpuhkan jalan antardesa sehingga akses dan aktivitas warga terganggu.

Wakapolsek Gemarang Iptu Totok Hariyanto mengatakan kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa, bencana yang terjadi akibat intensitas hujan deras pada Rabu (9/3/2022) tersebut sempat memutuskan jalan Desa Durenan menuju Desa Batok, Kecamatan Gemarang akibat tertutup material tanah longsor.

Baca Juga

"Kami bekerja bakti bersama petugas gabungan membersihkan material longsoran agar akses dari Desa Durenan menuju Desa Batok ataupun sebaliknya bisa kembali lancar," ujar Iptu Totok, Kamis (10/3/2022).

Selain itu, kerja bakti tersebut juga bertujuan menjalin hubungan dan sinergi dengan warga. Gotong royong membersihkan material longsoran juga merupakan wujud kepedulian Polri kepada masyarakat.

Tak hanya dari kepolisian, kerja bakti tersebut juga melibatkan anggota TNI, BPBD, serta Tagana Kabupaten Madiun. Ia meminta warga Gemarang, Kabupaten Madiun yang berada di lereng Gunung Wilis untuk meningkatkan kewaspadaan pada musim hujan yang masih berlangsung saat ini, karena daerah itu rawan bencana, baik tanah longsor maupun banjir bandang.

Hujan dengan intensitas sedang hingga Kamis sore masih terus terjadi. Tanah di sekitar lokasi longsoran juga masih labil.

Untuk mengantisipasi longsor susulan, polisi meminta warga desa setempat berhati-hati saat melintas di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Madiun, terdapat sejumlah kecamatan di lereng Wilis rawan bencana tanah longsor dan banjir bandang. Daerah tersebut adalah Kecamatan Gemarang, Kare, Dagangan, dan Saradan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement