Jumat 11 Mar 2022 05:45 WIB

PHRI Bogor: Okupansi Hotel Mulai Naik

Pekan lalu, okupansi hotel di Bogor naik 62 persen.

Anak-anak berenang di area kolam renang Hotel The 1O1, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021). PHRI Bogor: Okupansi Hotel Mulai Naik
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Anak-anak berenang di area kolam renang Hotel The 1O1, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021). PHRI Bogor: Okupansi Hotel Mulai Naik

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Jawa Barat mengungkapkan okupansi hunian di wilayah tersebut mulai meningkat menjadi 62 persen mulai pekan lalu seiring menurun signifikan penyebaran Covid-19.

"Kami optimistis okupansi akan terus naik jika Covid-19 juga makin landai, karena dengan begitu aturan mobilitas masyarakat juga pasti diperlonggar pemerintah," kata Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, setelah jatuh bangun selama pandemi Covid-19, hunian hotel juga ikut naik turun signifikan dengan segala pengetatan yang diberlakukan pemerintah. Pengusaha hotel konsisten melaksanakan aturan terkait dengan protokol kesehatan, kapasitas hunian dan QR barcode aplikasi Pedulilindungi sebagai pemantauan vaksinasi pengunjung.

Terbaru, dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, dari kapasitas hunian 50 persen hanya terisi sekitar 26 persen pada Februari 2022. Kemudian pada awal Maret ini hunian mulai mencapai 62 persen bahkan melewati batas 50 persen saat liburan panjang akhir pekan lalu.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor, dalam hampir dua pekan terakhir tren kasus positif Covid-19 terus menurun dari sekitar 1.000 orang terpapar setiap hari, kini angka harian menurun di bawah 200 orang per hari. Wali Kota Bogor Bima Arya pun sempat mengatakan tengah memantau tren kasus positif Covid-19 yang kian melandai tersebut untuk melonggarkan kembali aktivitas masyarakat.

Bima menyebut, jika tidak ada varian baru dengan kondisi penurunan angka positif terus-menerus diharapkan menjadi ujung Pandemi Covid-19 dan menjadi momentum kebangkitan ekonomi. Atas kabar tersebut, menurut dia, telah ada kabar baik bagi geliat ekonomi, termasuk sektor pariwisata di Kota Bogor asalkan semua pihak bisa tetap menjaga protokol kesehatan.

"Bagi kami, saat ini jauh lebih siap mengenai protokol kesehatan dan sebagainya karena sudah terlatih dua tahun ini," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement