REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah sabda Rasulullah ﷺ mempunyai makna yang mendalam dan hikmah yang tersembunyi. Sebagiannya lalu oleh dunia kedokteran masa kini terungkap makna dan hikmahnya.
Spesialis Patologi Klinik dari Univeristas Gajah Mada, Ustadz dr Raehanul Bahraen, MSc, SpPk mengatakan, terdapat hadits dari Rasulullah ﷺ yang melarang untuk mencela demam. Hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad ﷺ itu berbunyi sebagai berikut:
لَا تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ “Janganlah Engkau mencela demam. Karena demam itu bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan (dosa) manusia, sebagaimana kiir (alat yang dipakai pandai besi) bisa menghilangkan karat besi.” (HR Muslim)
Dr Raehanul, mengatakan demam sebenarnya bukanlah penyakit. “Demam ini mekanisme pertahanan tubuh untuk memperbaiki badan dan mempertahankan keadaan tubuh," kata Ustadz yang juga alumni Ma'had Al-Ilmi Yogyakarta, melalui laman Youtube miliknya, Raehanul Bahraen.
Ustadz melanjutkan, terdapat tulisan dalam kedokteran terkait manfaat demam secara medis, kemudian juga ada istilah berteman dengan demam.
Ustadz Raehanul mengatakan, penyebab demam terjadi pertama karena adanya infeksi virus, kedua adanya peradangan sehingga suhu tubuh naik.
"Ketika suhu naik virus bakteri yang menyerang lebih lemah, sehingga memaksimalkan sel-sel pertahanan tubuh untuk menyerang. Kemudian ketika suhu tubuh naik, sel-sel darah dalam tubuh, sel darah putih, itu bergerak lebih cepat," kata Ustadz Raehanul.
"Bagi ibu-ibu perhatikan, kalau anak demam jangan buru-buru diturunkan, ukur suhu dengan termometer, tidak dianjurkan dengan tangan. Kalau suhu tubuh tinggi ada 39 ke atas segera ke dokter atau diturunkan. Karena 39-40 sebab serangan virus harus segera ditangani. Kalau 37,5, 38, jangan buru-buru, patokannya kenyamanan anak," lanjut Ustadz.