Jumat 11 Mar 2022 08:05 WIB

Ketika Warga Ukraina Berusaha Bertahan Hidup dari Chernobyl dan Serangan Rusia

Penduduk setempat telah berusaha untuk bertahan hidup dari fasilitas nuklir Chernobyl

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 FILE - Sebuah korsel yang ditinggalkan di taman terlihat kota hantu Pripyat dekat dengan pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 15 April 2021. Di antara perkembangan yang paling mengkhawatirkan pada hari yang sudah mengejutkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada hari Kamis, adalah peperangan di pembangkit nuklir Chernobyl, di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
FILE - Sebuah korsel yang ditinggalkan di taman terlihat kota hantu Pripyat dekat dengan pembangkit nuklir Chernobyl, Ukraina, pada 15 April 2021. Di antara perkembangan yang paling mengkhawatirkan pada hari yang sudah mengejutkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada hari Kamis, adalah peperangan di pembangkit nuklir Chernobyl, di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasangan Ukraina berusia 60-an, Halyna dan Valeriy, dievakuasi dari rumah di dekat pabrik Chernobyl tempat mereka bekerja sebagai insinyur ketika sebuah reaktor meledak pada 1986. Sekarang mereka harus kembali terjebak, ketika pasukan Rusia menyerang kota-kota dan jembatan di dekat Chernihiv Ukraina utara.

"Syukurlah jika kami harus dievakuasi lagi," kata Halyna yang tidak memberikan nama lengkapnya untuk keamanan.

Baca Juga

Pasangan itu berusaha untuk tetap tenang meskipun pertengkaran berkecamuk di sekitar mereka. Jembatan dan jalan di sekitar kota telah dihancurkan atau diduduki oleh Rusia, sehingga mereka terputus dari negara lain dan dunia luar.

"Kami tidak memiliki harapan untuk koridor (kemanusiaan) mana pun. Kami tidak memiliki jalan ke mana pun. Di satu sisi kami adalah Belarus, dan satu-satunya cara ke Kiev adalah Chernihiv yang terus-menerus dibom," ujar Valeriy.