Jumat 11 Mar 2022 11:37 WIB

Sandiaga Harap Desa Sungai Kupah Jadi Pabrik Oksigen Dunia

Menparekraf Sandiaga Uno meminta masyarakat agar selalu menjaga kelestarian alam.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta masyarakat agar selalu menjaga kelestarian alam. Terlebih pemerintah tengah menggencarkan potensi pengembangan wisata berbasis lingkungan atau ekowisata.

"Kita ingin hadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, demi 'Indonesia Bangkit'," kata Sandiaga dalam keterangan, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Sungai Kupah, Sungai Kakap di Kalimantan Barat. Dalam kesempatan itu, Sandiaga memberikan 50 bibit mangrove.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini berharap, mangrove yang ada di Kubu Raya khususnya Desa Sungai Kupah bisa bertambah. Terlebih, sambung dia, ekosistem mangrove sangat penting bagi manusia.

"Mari kita tanam mangrove sebanyak-banyaknya. Sehingga ini menjadi pabrik oksigen terbaik yang dimiliki dunia," katanya.

Disaat yang bersamaan, Sandiaga juga memberikan lima unit tempat sampah jenis 3 in 1. Dia menegaskan, pemberian itu merupakan simbol agar masyarakat senantiasa menjaga kelestarian alam.

"Dengan begitu perekonomian bisa bangkit dan terciptanya peluang usaha maupun lapangan pekerjaan," katanya.

Adapun kunjungan Sandiaga Uno itu terkait sosialisasi program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Sebab tahun lalu, Desa Wisata Sungai Kupah masuk 300 besar kampung dan desa wisata terbaik.

Desa Sungai Kupah memiliki luas lahan mangrove sebesar 10 hektare. Desa ini berdiri sejak 2017 lalu dan terletak di penghujung hulu Sungai Kapuas dengan hilir yang berada tepat di Selat Karimata, berbatasan langsung dengan Laut Natuna.

Lokasi Desa Sungai Kupah berjarak 38,3 kilometer dari Bandara Internasional Kubu Raya Supadio. Sepanjang delapan kilometer di antaranya merupakan jalanan desa yang masih beralaskan tanah.

Kedatangan Sandiaga disambut meriah oleh warga sekitar. Sandiaga disambut dengan pertunjukan tari mangrove sebelum memasuki kawasan Ekowisata Telok Berdiri.

Wisata mangrove di kawasan tersebut seluas 25 x 300 meter. Sandiaga menyempatkan berkeliling Ekowisata Telok Berdiri di atas jembatan dari papan kayu sederhana seluas sekitar 1 meter.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement