Jumat 11 Mar 2022 10:35 WIB

Twitter Hapus Cicitan Kedutaan Rusia Tentang Pengeboman Rumah Sakit Mariupol

Kedutaan Besar Rusia disebut telah melanggar aturan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
 Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina bersiap untuk mengusir serangan tentara Rusia di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. Pihak berwenang mengumumkan gencatan senjata baru pada hari Rabu untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari kota-kota di sekitar ibu kota, Kyiv, serta kota selatan Mariupol, Enerhodar dan Volnovakha, Izyum di timur dan Sumy di timur laut. Upaya sebelumnya untuk membangun koridor evakuasi yang aman sebagian besar gagal karena serangan oleh pasukan Rusia.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina bersiap untuk mengusir serangan tentara Rusia di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. Pihak berwenang mengumumkan gencatan senjata baru pada hari Rabu untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari kota-kota di sekitar ibu kota, Kyiv, serta kota selatan Mariupol, Enerhodar dan Volnovakha, Izyum di timur dan Sumy di timur laut. Upaya sebelumnya untuk membangun koridor evakuasi yang aman sebagian besar gagal karena serangan oleh pasukan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter telah menghapus cicitan dari Kedutaan Besar Rusia di Inggris tentang pengeboman sebuah rumah sakit anak-anak di Mariupol. Menurut Twitter, Kedutaan Besar Rusia disebut telah melanggar aturan karena melakukan penolakan dari peristiwa kekerasan.

"Kami mengambil tindakan penegakan terhadap Tweet yang Anda rujuk karena melanggar Peraturan Twitter, khususnya kebijakan Perilaku Kebencian dan Perilaku Menyesatkan kami terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan," kata Juru Bicara Twitter dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Salah satu kicauan dari @RussianEmbassy mengunggah gambar dengan label merah yang mengatakan palsu dan mengatakan rumah bersalin tidak beroperasi dan digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina.

Seperti diketahui, Moskow telah menindak platform teknologi selama invasi ke Ukraina, yang disebutnya sebagai operasi khusus termasuk membatasi Twitter dan memblokir Facebook milik Meta. 

Twitter juga telah meluncurkan versi situs yang dilindungi privasi, yang dikenal sebagai layanan bawang yang dapat diakses melalui web gelap dan dapat melewati batasan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement