REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur CIA, William Burns, mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin kalah dalam perang informasi di Ukraina. Dalam sidang Komite Intelijen Senat, Burns, mengatakan, selama menjadi diplomat, dia melihat banyak contoh bahwa Rusia kerap menang dalam perang informasi.
Namun, kali ini, Rusia kalah dalam perang informasi. Burns mengatakan, Rusia melakukan agresi secara terencana yang dibangun di atas kebohongan serta narasi palsu.
"Dalam kasus ini, saya pikir kami mengganggu taktik dan perhitungan mereka, dan menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa ini adalah agresi terencana dan tidak beralasan yang dibangun di atas kebohongan dan narasi palsu. Ini adalah salah satu perang informasi yang menurut saya, Putin telah kalah," kata Burns, dilansir Anadolu Agency, Jumat (11/3).
Belum lama ini, Rusia menuding Amerika Serikat (AS) terlibat dalam pengembangan senjata biologis di sebuah laboratorium militer di Ukraina. Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines, mengatakan, komunitas intelijen AS tidak memiliki bukti bahwa Ukraina sedang mengembangkan senjata biologis atau nuklir.
"Kampanye ini sejalan dengan upaya lama Rusia untuk menuduh Amerika Serikat mensponsori pekerjaan senjata biologis di negara itu (Ukraina)," ujar Haines.
Sebelumnya, Gedung Putih menepis tuduhan Rusia bahwa AS memiliki laboratorium senjata biologis di Ukraina. Washington balik menuding bahwa Moskow memiliki program senjata biologis. Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, Rusia memiliki kapasitas untuk menggunakan senjata kimia dan biologi. Rusia juga memiliki sejarah menggunakan senjata kimia dan biologi.
"Pada saat ini kita harus membuka mata untuk kemungkinan itu," kata Psaki.