REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, negaranya tidak akan pernah lagi bergantung pada Barat. Terkait sanksi ekonomi berlapis yang kini tengah dihadapi Rusia karena menyerang Ukraina, Lavrov menyebut Moskow bakal berusaha mengatasinya.
“Kami akan menyelesaikan masalah ini sedemikian rupa, sehingga kami tidak akan pernah lagi bergantung pada mitra Barat, baik itu pemerintah atau perusahaan yang tidak dipandu oleh kepentingan bisnis mereka, tapi telah menjadi alat agresi politik,” ujar Lavrov seusai melakukan pertemuan trilateral dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu dan Menlu Ukraina Dmitry Kuleba di Antalya, Kamis (10/3/2022), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Dia yakin, Rusia akan menemukan cara agar tidak lagi bergantung pada Barat. “Hal ini seharusnya sudah dilakukan sejak lama,” ujar Lavrov.
Lavrov menekankan, Rusia bakal memastikan situasi yang kini sedang dihadapi tidak akan terulang kembali. “Kami tidak akan pernah menemukan diri kami dalam situasi yang sama lagi, dan bahwa tidak ada ‘Paman Sam’ atau siapa pun yang dapat membuat keputusan yang bertujuan menghancurkan ekonomi kami,” ucapnya.
Terkait seruan Barat untuk mengembargo komoditas energi Rusia, Lavrov tak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. “Silakan (embargo)! Jika mereka berhenti membeli minyak dan gas, wakil perdana menteri kami, Alexander Novak, yang mengawasi sektor energi, berbicara secara rinci bahwa kami tidak akan membujuk mereka untuk membeli minyak dan gas kami,” kata Lavrov.
Jika Barat memang ingin mengganti Rusia sebagai pemasok, Lavrov mengatakan hal itu dipersilakan. “Kami akan memiliki pasar untuk penjualan, kami sudah memilikinya,” ujarnya.