Bandara YIA Tarik Investasi Enam Hotel ke Kulon Progo
Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Penumpang pesawat berjalan menuju pintu keluar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo. Keberadaan Bandara YIA disebut berdampak pada masuknya investasi perhotelan di Kabupaten Kulon Progo, DIY. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Investasi pembangunan enam hotel berhasil masuk ke Kabupaten Kulon Progo, DIY, selama 2021 sebagai dampak beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Bupati Kulon Progo Sutedjo. Enam hotel tersebut adalah Cordia Hotel, Daffam, IBIS, Novotel, Grand Progo, dan Swiss Bell.
"Dari enam hotel tersebut, terdapat satu hotel yang sudah beroperasi yaitu Cordia Hotel, sementara Hotel Dafam ditargetkan mulai beroperasi pada April 2022 ini," kata Sutedjo di Kulon Progo, Jumat (11/3/2022).
Ia mengatakan dampak keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta sangat besar di bidang investasi, di luar investasi pemerintah. Hal itu diharapkan mendongkrak perekonomian Kulon Progo.
Pemkab Kulon Progo juga berkomitmen mempermudah investasi yang masuk ke Kulon Progo. Pemkab juga berharap masyarakat menyiapkan diri terbuka terhadap investasi.
"Investasi yang masuk ke Kulon Progo akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi, dan diharapkan menurunkan pengangguran atau menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kulon Progo Heriyanta mengatakan, Penanam Modal Asing (PMA) 2021 dengan nilai investasi tertinggi pada sektor industri dan disusul sektor pertambangan. Sedangkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2021 dengan nilai investasi tertinggi pada sektor pariwisata yaitu pembangunan hotel bintang, disusul sektor peternakan dan industri.
Realisasi investasi di Kabupaten Kulon Progo mencapai Rp 541,56 miliar. Jumlah tersebut terbagi dalam dua kategori yaitu PMA sebesar Rp 24,49 miliar dan PMDN Rp 517,06 miliar.
Realisasi investasi dari masing-masing kuartal pada 2021, yakni kuartal pertama realisasi investasi mencapai Rp 306,26 miliar, kemudian pada kuartal kedua Rp 52,57 miliar, kuartal ketiga Rp 83,12 miliar, dan pada kuartal keempat terakhir kemarin Rp 99,59 miliar. "Sektor yang menyumbangkan realisasi investasi cukup besar yaitu perhotelan, kemudian farmasi, baru perdagangan," katanya.