Jumat 11 Mar 2022 22:32 WIB

Kenali Gejala Sakit Ginjal pada Pria, Wanita, dan Anak

Hingga 10 persen orang di dunia diketahui memiliki beragam bentuk kerusakan ginjal.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Hingga 10 persen orang di dunia diketahui memiliki beragam bentuk kerusakan ginjal.
Foto: Wikipedia
Hingga 10 persen orang di dunia diketahui memiliki beragam bentuk kerusakan ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antara delapan hingga 10 persen dari populasi orang dewasa, dilaporkan memiliki beberapa bentuk kerusakan ginjal. Setiap tahunnya, jutaan orang meninggal akibat komplikasi yang berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronis (PGK), diabetes, penyakit jantung atau gangguan lainnya

Biasanya untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, banyak orang termotivasi untuk menjaga kesehatan mereka dan memperhatikan tubuh mereka. Pencegahan terhadap penyakit ginjal juga sama pentingnya.

Baca Juga

Sering disebut sebagai 'silent diseases' dengan gejala awal yang sangat sedikit, masalah ginjal membawa serta masalah kesehatan terkait lainnya dan dalam beberapa kasus bahkan berubah jadi mengancam jiwa. Namun, dengan tindakan pencegahan dan pemeriksaan rutin, sebagian besar penyakit ginjal dapat disembuhkan.

Spesialis Apollo Hospitals Delhi, Dr DK Agarwal, mengungkapkan bahwa masalah ginjal memanifestasikan dirinya dengan cara yang berbeda pada lelaki, perempuan, dan anak-anak. Bahkan dengan meningkatnya kasus ginjal di India, ada kurangnya kesadaran seputar gejala, pengujian, dan pengobatan.

Mengacu pada penelitian yang berspekulasi (walaupun masih tanpa bukti pasti) bahwa perempuan lebih mungkin untuk memiliki PGK. Dr DK Agarwal menyoroti bahwa PGK biasanya dipicu oleh masalah kesehatan lainnya.

“Masalah dengan infeksi saluran kemih (sering terjadi yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal) atau komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, dapat menjadi beberapa alasan mengapa lebih banyak perempuan yang rentan,” papar dia dilansir dari Hindustan Times, Jumat (11/3/2022).

Sementara, menurut Dr DK Agarwal, kadar testosteron pada pria merupakan faktor penting dalam meningkatkan peluang mereka mengalami gagal ginjal. Dia menunjuk pada penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, yang menunjukkan bahwa penting bagi pria untuk terus memeriksa kadar testosteron mereka.

Ini dikarenakan tingkat testosteron yang rendah ternyata berkaitan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi pada pria yang memiliki PGK stadium 3 dan 4. “Tidak ada gejala penyakit ginjal yang mempengaruhi pria secara khusus, tetapi pria lebih mungkin terkena batu ginjal daripada perempuan. American Cancer Society telah menyatakan bahwa pria lebih rentan terkena kanker ginjal,” papar dia.

Kemudian, meskipun penyakit ginjal pada kebanyakan anak adalah keturunan atau cacat lahir, banyak anak juga mengembangkan kondisi yang secara drastis dapat meningkatkan peluang mereka terkena penyakit ginjal jika tidak diobati tepat waktu.

“Misalnya prevalensi obesitas, hipertensi, dan diabetes pada anak-anak, itu membebani ginjal mereka dan ini mengharuskan mereka untuk lebih memperhatikan kesehatan ginjal mereka. Ibu harus memantau anak untuk setiap rasa sakit saat berkemih, mengompol setelah usia normal (1,5 – 2) tahun dan aliran buang air kecil yang buruk,” kata Dr DK Agarwal.

Menjaga kesehatan ginjal untuk semua umur, adalah tetap sehat dengan olahraga teratur, serta makan makanan seimbang yang sehat dengan garam dan gula dalam jumlah yang terkontrol. Dr DK Agarwal menyarankan untuk orang dewasa jangan minum minuman beralkohol dan jangan merokok, serta minum banyak cairan (terutama air putih).

“Hal lain yang perlu diingat adalah untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak obat-obatan yang dijual bebas (terutama obat penghilang rasa sakit dan antibiotik) karena dapat merusak ginjal,” ucapnya.

Yang paling penting dari semua langkah pencegahan adalah melakukan pemeriksaan rutin dan mengelola semua masalah kesehatan dengan tekun. Perempuan perlu melakukan perawatan prenatal yang baik selama kehamilan mereka dan segera mengobati ISK.

Pria harus secara teratur berhubungan dengan dokter mereka, untuk memeriksa apakah ada pengobatan hormonal atau prostat yang dapat melukai ginjal mereka. Mereka juga harus memeriksakan prostat mereka secara teratur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement