Sabtu 12 Mar 2022 11:10 WIB

Ukraina Tuding Rusia Libatkan Belarus dalam Perang

Militer Ukraina menuduh pesawat Rusia menembaki desa-desa di perbatasan Belarus.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Tentara Ukraina mengendarai kendaraan militer lapis baja di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022. Ukraina menuding Rusia melibatkan sekutunya Belarus ke dalam perang.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Tentara Ukraina mengendarai kendaraan militer lapis baja di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022. Ukraina menuding Rusia melibatkan sekutunya Belarus ke dalam perang.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina menuding Rusia melibatkan sekutunya Belarus ke dalam perang. Belarus telah berfungsi sebagai pos pementasan untuk pasukan, rudal, dan pesawat Rusia, tetapi mereka belum mengerahkan pasukannya sendiri dalam pertempuran aktif.

Militer Ukraina menuduh pesawat Rusia menembaki desa-desa di perbatasan Belarus dari wilayah udara Ukraina pada Jumat (11/3/2022). Tindakan ini memberikan alasan untuk melakukan serangan.

Baca Juga

"Ini adalah provokasi. Tujuannya adalah untuk melibatkan Angkatan Bersenjata Republik Belarus dalam perang dengan Ukraina," ujar pernyataan Komando Angkatan Udara Ukraina.

Menurut Pusat Komunikasi Strategis Negara Ukraina, serangan diduga terjadi ketika pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Pusat komunikasi tersebut mengatakan, hasil pertemuan itu berupa serangan oleh Belarus yang melintasi perbatasan utara Ukraina.

"Menurut data awal, pasukan Belarus mungkin ditarik ke dalam invasi pada 11 Maret pukul 21:00," ujar pernyataan Pusat Komunikasi Strategis Negara Ukraina.

Pekan lalu, Lukashenko mengatakan, angkatan bersenjata Belarus tidak akan ambil bagian dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Pejabat senior Ukraina mengatakan, Rusia melakukan segala cara untuk menarik Belarus ke dalam konflik.

"Kami juga memahami bahwa pemerintah Belarus telah melakukan segala kemungkinan untuk menghindari bergabung dengan perang ini," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Yevheniy Yenin.

Sejauh ini, Kremlin dan Belarus tidak memberikan komentar terkait tuduhan Ukraina tersebut. Pejabat tinggi keamanan Ukraina, Oleksiy Danilov mengatakan, Ukraina sejauh ini menahan diri terhadap Belarus, meskipun Rusia menggunakan negara itu sebagai landasan untuk serangan ke Ukraina. 

"Jika ada pejuang yang melintasi perbatasan, maka kami akan melawan," ujar Danilov.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membuat catatan yang lebih mendamaikan dalam pidatonya kepada pemerintah negara  Polandia, yang juga berbatasan dengan Belarus. Dalam pidatonya, Zelenskyy menyerukan perdamaian di antara negara tetangga yang berbatasan dengan Ukraina.

"Saya benar-benar ingin kata-kata ini didengar oleh tetangga kita, Belarus. Perdamaian antara kerabat, perdamaian antara tetangga, perdamaian antara saudara, kita harus mencapai ini dengan mereka juga. Dan kita pasti akan melakukannya," kata Zelenskyy.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement