REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi yang memfokuskan aktivitasnya pada Alquran, Cinta Quran Foundation meluncurkan gerakan Hapus Buta Aksara Alquran. Gerakan ini sebagai sebagai bentuk kepedulian terhadap banyaknya masyarakat Indonesia yang masih buta aksara huruf Alquran.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) tahun 2018, tercatat 53,57 persen masyarakat dewasa di Indonesia tidak bisa membaca Alquran. Artinya, lebih dari 100 juta penduduk Indonesia masih buta huruf Alquran.
Data tersebut menjadi sebuah ironi bagi negeri dengan penduduk mayoritas Muslim. Sedangkan bagi seorang Muslim, Alquran merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan di dunia ini.
Untuk mempercepat program pemberantasan buta aksara Alquran, Cinta Quran Foundation telah secara resmi mengampanyekan program Quranization #BergerakHapusButaAksaraAlquran pada Kamis (10/3) lalu di Jakarta Selatan.
Kampanye tersebut dihadiri beberapa narasumber, seperti Pembina Cinta Quran Foundation Ustaz Fatih Karim, Ketua Komisi Dakwah MUI Ustaz Ahmad Zubaidi, dan Presiden Direktur Mushaf Alquran CORDOBA. Selain itu, hadir beberapa selebritas Tanah Air seperti Peggy Melati Sukma, Dimas Seto, dan Arie Untung.
“Kampanye ini akan fokus pada acara besar skala nasional yaitu gerakan membaca Alquran dengan menghadirkan 100 ribu orang pada acara puncak, satu orang akan membaca membaca satu juz” ujar Ustaz Fatih dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/3/2022).
Dia menjelaskan, dalam gerakan ini pihaknya akan terus menerus memberikan pelatihan membaca Alquran secara gratis kepada semua kalangan, bahkan sampai ke pelosok negeri.
Di samping itu, Cinta Quran Foundation telah mendirikan Cinta Quran Center: Dai & Tahfidz Institute untuk mencetak sejuta Dai Quran dari seluruh Indonesia. Lembaga ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah dai yang akan mendakwahkan Alquran dan mengurangi jumlah buta aksara Alquran secara signifikan.
Dedikasi mewujudkan Indonesia Cinta Quran tak hanya dilakukan dengan membebaskan buta aksara Alquran saja, tapi juga terhadap buta makna terhadap Alquran.
Menurut dia, di zaman sekarang ini sangat penting untuk membumikan nilai-nilai Alquran. Karena itu, Cinta Quran Foundation terus bergerak, berinovasi, dan menginspirasi masyarakat dengan nilai-nilai Alquran melalui berbagai program dakwah, sosial, serta kemanusiaan.
“Energi penggerak kami hingga saat ini adalah keyakinan bahwa kontribusi terbaik bagi negeri ini yaitu menginspirasi masyarakat dengan Alquran. Berbagai program di berbagai bidang akan terus kami ciptakan dan kembangkan hingga terwujudnya Indonesia Cinta Quran,” ucap Ustaz Fatih.
Dia menambahkan, setidaknya ada tiga dukungan yang dapat dilakukan masyarakat pada gerakan Quranization ini. Pertama, menjadi relawan yang merekomendasikan kelas pelatihan membaca Alquran tak berbayar yang akan diselenggarakan oleh Cinta Quran Foundation.
Kedua, menjadi donatur untuk membiayai setiap pelaksanaan kelas membaca Alquran yang diselenggarakan di seluruh wilayah di Indonesia. Ketiga, menjadi partisipan pada malam puncak gerakan Quranization yang akan digelar pada malam 17 Ramadhan yang jatuh pada 29 April 2022 dengan pembacaan Alquran bersama 100 ribu orang.