Sabtu 12 Mar 2022 15:19 WIB

Dosen Universitas BSI Tingkatkan Pemahaman Augmented Reality pada Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat digital berbasis kreativitas dan inovasi

Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berikan pemahaman teknologi Augmented Reality (AR) pada Komunitas Bogor, yang digelar secara daring, Ahad (6/3/2022).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berikan pemahaman teknologi Augmented Reality (AR) pada Komunitas Bogor, yang digelar secara daring, Ahad (6/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemberdayaan masyarakat digital berbasis kreativitas dan inovasi, semakin bertumbuh besar di Indonesia dan menjadi prioritas pada era disrupsi teknologi serta perekonomian digital.

Salah satunya teknologi Augmented Reality (AR) yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual, memahami hal itu, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berikan pemahaman tersebut melalui pada Komunitas Bogor, yang digelar secara daring, Ahad (6/3/2022).

Baca Juga

Rachmat Suryadithia, Abdul Hamid, Putie Maharani merupakan dosen yang terjun langsung memberikan pemahaman teknologi augmented reality. Menurut Rachmat selaku tutor, teknologi augmented reality merupakan teknologi interaksi yang memvisualisasikan suatu objek kedalam bentuk 3D yang menggabungkan antara dunia nyata (real world) dan dunia virtual (virtual world).

“Teknologi yang menggabungkan dunia real dan dunia maya, memungkinkan pengguna dapat berinteraksi secara real time dengan dunia nyata bermanfaat untuk memvisualisasikan konsep abstrak dan struktur objek model,” ujar Rachmat dalam rilis yang diterima, Kamis (10/3/2022).

Ia juga menambahkan, bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini, juga memberikan pelatihan tentang membuat marker atau pola gambar agar kamera augmented reality dapat mendeteksi pola tersebut dan memunculkan objek tepat diatasnya. Peserta diajak untuk menyiapkan objek yang akan ditampilkan melalui augmented reality.

“Setelah itu, proses berikutnya, para peserta memasukkan marker ke dalam database, melakukan setting dan konfigurasi pada unity, menambahkan komponen vuforia pada unity. Tahap terakhir pada proses ini adalah melakukan scene in build ke dalam bentuk instalasi Android. Pada akhir sesi, dilakukan uji coba tampilan aplikasi augmented reality pada perangkat yang berbeda,” jelasnya.

Rachmat berharap, melalui kegiatan ini, para peserta memiliki pemahaman tentang teknologi augmented reality yang saat ini telah merajai berbagai bidang, seperti pendidikan, fashion, penerbangan hingga rumah tangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement