Sabtu 12 Mar 2022 20:10 WIB

Sejarah Konflik Ukraina-Rusia dari Era Taras Shevchenko hingga Volodymyr Zelensky

Sejarah Konflik Ukraina-Rusia dari Era Taras Shevchenko hingga Volodymyr Zelensky

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Sejarah Konflik Ukraina-Rusia dari Era Taras Shevchenko hingga Volodymyr Zelensky - Suara Muhammadiyah
Sejarah Konflik Ukraina-Rusia dari Era Taras Shevchenko hingga Volodymyr Zelensky - Suara Muhammadiyah

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Di akhir abad ke-19, pada tahun 1847, salah seorang bapak bangsa Ukraina, Taras Hryhorovych Shevchenko dipenjarakan oleh Kaisar Nicholas II dari Dinasti Rumanov. Ia dipenjara karena menyuarakan kemerdekaan Ukraina. Simbol dari perlawanan tersebut dituliskan dalam bukunya berjudul Kobzar yang terbit pada tahun 1844. Buku tersebut berisi beberapa rangkaian puisi dan prosa yang menggelorakan semangat untuk merdeka dari Kekaisaran Rusia. Hingga sampai akhir hanyatnya, Taras Hryhorovych Shevchenko diasingkan ke Siberia dan akhirnya meninggal di Sankt-Peterburg pada 10 Maret 1861, sehari setelah ulang tahunnya ke-47.

Pertama kali jenazah Shevchenko dimakamkan di Pemakaman Smolensky, Sankt-Peterburg. Namun, untuk memenuhi keinginan Shevchenko yang disampaikan dalam puisinya berjudul Wasiat agar dapat dimakamkan di Ukraina, teman-temannya pun mengatur pemindahan jenazahnya dengan menggunakan kereta api ke Moskow dan kemudian dibawa kembali ke Ukraina dengan gerobak. Jenazah Shevchenko dikuburkan kembali pada 8 Mei di Bukit Chernecha dekat Kaniv.

Yuddy Chrisnandi mengatakan, pada saat Revolusi Proletar tahun 1916, menjelang terjadinya Revolusi Bolshevik (1917), Ukraina telah memploklamirkan kemerdekaannya. Dan pada Februari 1918, Ukraina juga tak bosan-bosan menyatakan diri sebagai negara demokrasi yang merdeka. Tidak hanya ingin melepaskan diri dari Kekaisaran Rusia, namun juga menolak bergabung dengan federasi baru yang dibentuk oleh Vladimir Ilyich Ulyanov, yang dikenal dengan julukan Lenin.

Ketika tahun 1922 Lenin didapuk sebagai pemimpin tertinggi Uni Soviet, Ukraina terpaksa harus bergabung dengan gerakan Bolshevik karena pengaruh dari gerakan komunis yang sangat kuat pada saat itu. Sehingga Ukraina menjadi salah satu negara yang ikut menandatangani pembentukan Federasi Uni Soviet bersama Rusia dan Belarusia.