Sabtu 12 Mar 2022 17:22 WIB

Zionis Israel Bunuh 6 Pemuda Palestina dalam Satu Bulan

Zionis Israel terus melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Pelayat Palestina membawa jenazah Ahmad Saif, 23, yang meninggal akibat luka yang diderita pada 1 Maret, saat bentrokan dengan tentara Israel setelah demonstrasi, saat pemakamannya di desa Burqa, Tepi Barat, Rabu, 9 Maret 2022.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Pelayat Palestina membawa jenazah Ahmad Saif, 23, yang meninggal akibat luka yang diderita pada 1 Maret, saat bentrokan dengan tentara Israel setelah demonstrasi, saat pemakamannya di desa Burqa, Tepi Barat, Rabu, 9 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Ratusan warga Palestina mengambil bagian pada Rabu (9/3/2022) dalam pemakaman Ahmad Seif (23), yang ditembak oleh pasukan Israel di Desa Burqa, sebelah barat Nablus, di Tepi Barat yang diduduki. 

Selain Seif, masih ada lima pemuda Palestina lainnya yang juga dibunuh tentara Israel selama Maret ini.

Baca Juga

Seif meninggal karena luka tembak yang dilakukan pasukan Israel di pintu masuk desa pada 1 Maret. Seif telah dirawat intensif di rumah sakit Al-Najah di kota Nablus dan dinyatakan meninggal pada Selasa malam. 

Rumah sakit Al-Najah mengatakan, ada empat peluru panas yang bersarang di dada dan perut Seif. Peluru panas itu telah menghancurkan dan merobek-robek organ-organ internalnya, dan satu di kakinya, memotong arteri utama. 

Menurut media Israel, tentara Israel mengatakan bahwa tentaranya merespons tembakan setelah bom molotov dilemparkan ke arah mereka.

“Kematian Seif memiliki dampak besar di seluruh desa,” kata sepupunya, Imad Seif, dilansir dari Alaraby, Sabtu (12/3). “Dia dihargai dan dihormati oleh semua orang,”  tambah sepupunya.

Ahmed Seif merupakan pekerja konstruksi dan seorang pemuda pekerja keras. Seif tengah menabung untuk pernikahannya yang seharusnya dilakukan dalam beberapa minggu mendatang. 

“Tunangannya adalah perawat magang di rumah sakit Al-Najah. Dia langsung tahu ketika Saif dilarikan ke rumah sakit itu sebagai kasus darurat,” kata Imad.

Desa Burqa telah menjadi pusat bentrokan kekerasan antara warga Palestina dan pemukim Israel dan pasukan sejak Desember.

Menurut aktivis lokal dan seorang penduduk Burqa, Dhirar Abu Amr mengatakan, pada akhir Desember pemukim Israel datang ke Burqa dalam jumlah besar dan menyerang rumah-rumah dan lahan pertanian masyarakat Palestina. Pemuda desa setempat bentrok dengan pendatang tersebut. 

“Pemuda desa bentrok dengan mereka dan kemudian dengan tentara Israel, yang datang untuk melindungi para pemukim, dan sejak itu bentrokan belum berhenti,” katanya.

“Ahmed berada di garis depan bentrokan sejak awal dan dia meninggal pada saat ketegangan dan kemarahan tinggi di desa, dan kematiannya hanya meningkatkan kemarahan ini,” kata Imad.

Ahmad Seif adalah pemuda Palestina keenam yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal Maret. Pada hari pertama bulan itu, pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina berusia 22 tahun dan 18 tahun di kamp pengungsi Jenin, utara Tepi Barat, dan seorang anak berusia 19 tahun di desa Beit Fajjar, dekat Betlehem.

Pekan lalu, pasukan Israel membunuh seorang anak berusia 19 tahun di kota tua Yerusalem setelah dia menikam dua perwira Israel, dan seorang anak berusia 16 tahun dalam bentrokan di kota Abu Dis, selatan Yerusalem.

 

Sumber: Alaraby  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement