Sabtu 12 Mar 2022 20:43 WIB

PM Israel Dilaporkan Minta Ukraina Menyerah kepada Rusia 

Permintaan agar Ukraina menyerah kepada Rusia terungkap lewat percakapan telepon

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, dilaporkan telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar menyerah kepada Rusia.
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, dilaporkan telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar menyerah kepada Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dilaporkan telah meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyerah kepada Rusia. Hal itu diungkap Jerusalem Post dalam laporannnya pada Jumat (11/3/2022). 

Seorang pejabat Ukraina yang dikutip Jerusalem Post mengungkapkan, dalam percakapan via telepon pada Selasa (8/3/2022) lalu, Bennett meminta Zelensky menerima persyaratan Rusia untuk menghentikan peperangan. Salah satu syarat yang diminta Moskow adalah Kiev harus membatalkan aspirasi bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

Baca Juga

“Jika saya menjadi Anda, saya akan memikirkan kehidupan rakyat saya dan menerima tawaran itu,” kata Bennett kepada Zelensky dalam percakapan via telepon tersebut. Namun Zelensky enggan mengikuti saran dari Bennett. 

“Bennett menyuruh kami menyerah. Kami tidak berniat melakukannya. Kami tahu tawaran (Presiden Rusia Vladimir) Putin hanyalah permulaan,” kata seorang pejabat Ukraina. 

Bennett pun menyarankan Ukraina agar tidak meminta lebih banyak bantuan militer dan pertahanan. Sebab hal itu dapat menggerus upaya mediasi yang sedang dijalankan Israel. 

“Jika Bennett ingin menjadi netral dan menengahi, kami berharap dia menunjuk seseorang untuk mengerjakannya siang dan malam serta mencoba mendapatkan kompromi,” ujar seorang pejabat Ukraina. 

Vladimir Putin mengungkapkan, saat ini pembicaraan antara negaranya dan Ukraina berlangsung hampir setiap hari. Menurutnya, proses tersebut sudah membuat kemajuan tertentu. 

"Saya pasti akan memberi tahu Anda tentang situasi mengenai Ukraina, pertama-tama, tentang bagaimana negosiasi berlangsung sekarang, yang sekarang diadakan hampir setiap hari. Ada perkembangan positif tertentu di sana, seperti yang dilaporkan oleh negosiator dari pihak kami kepada saya. Saya akan memberi tahu Anda lebih banyak tentang semua ini,” kata Putin setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Jumat. 

Delegasi Rusia dan Ukraina telah melangsungkan tiga putaran pembicaraan di Belarusia. Namun kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran yang tengah berlangsung. Delegasi Moskow dan Kiev akan mengadakan pertemuan putaran keempat dalam waktu dekat.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement