Sabtu 12 Mar 2022 22:53 WIB

Kalsel Doakan Kelancaran Pembangunan IKN di Kaltim

Sebelum dibawa ke lokasi IKN, air dan tanah ini terlebih dahulu dibacakan doa

Sebelum dibawa ke lokasi IKN, air dan tanah ini terlebih dahulu dibacakan doa oleh KH Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), untuk memohonkan do
Foto: Pemprov Kalsel
Sebelum dibawa ke lokasi IKN, air dan tanah ini terlebih dahulu dibacakan doa oleh KH Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), untuk memohonkan do

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)  turut mendorong percepatan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara. Sebagai salah satu bentuk dukungan, Gubernur Kalsel Dr (HC) H Sahbirin Noor dalam setiap kesempatan mengatakan,  jika pemindahan ibukota negara terealisasi, maka akan memberikan multi efek luar biasa bagi kemajuan di daerah sekitar maupun Kalsel.

"Salah satu efek positif itu adalah Kalsel bisa mempersiapkan sebagai daerah pintu gerbang strategis bagi IKN. Dan Kalsel turut mendoakan kelancaran pembangunan IKN di Kaltim," ucapnya.

Direncanakan Paman Birin bersama Gubernur se-Indonesia menghadiri pertemuan dipimpin Presiden RI Joko Widodo pada 13 dan 14 Maret 2022, di lokasi ibu kota negara (IKN), Sepaku, Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam kegiatan ini, seluruh gubernur termasuk Gubernur Kalsel akan membawa air dan tanah bernilai sejarah dari daerah masing masing sebagai simbol pemersatu untuk disatukan di lokasi Ibu kota Negara (IKN) Nusantara. 

"Ini merupakan wujud keikutsertaan dan partipasi dari pemerintah Provinsi Kalsel dalam mendukung pembangunan IKN," ucapnya, Sabtu (12/3/2022).

Adapun air dan tanah dari Kalsel yang akan di bawa ke lokasi IKN sebut pria yang akrab disapa Paman Birin, diambil dari air sumur bernilai historis religius berlokasi  di tengah Kota Martapura, Kabupaten Banjar, dan hingga kini menjadi salah satu sumber  air bersih bagi masyarakat. Sedang untuk tanah diambil dari tanah di Desa Dalam Pagar.

Sejarahnya, sumur ini digali atas arahan Tuan Guru KH Zainal Ilmi. Sejak digali hingga sekarang, sumur itu tidak pernah kering meski di daerah tersebut dahulu pernah dilanda bencana kemarau panjang. 

Sementara tanah yang diambil merupakan tanah di Desa Dalam Pagar, yaitu di tempat kediaman Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampayan. Tanah tersebut dijadikan Datu Kelampayan senagai tempat tinggal juga menjadi tempat beliau mengajarkan ilmu agama hingga lahirnya para alim ulama di Kalsel hingga sekarang. 

Dari tanah tersebut, kemudian kawasan yang berada di sekitarnya menjadi daerah yang dinamakan Desa Dalam Pagar. Sebelum dibawa ke lokasi IKN, air dan tanah ini terlebih dahulu dibacakan doa oleh KH Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), untuk memohonkan do'a kepada Allah SWT, agar senantiasa semua rencana pemerintah dimudahkan dan dilancarkan. 

Diberikan keselamatan, keberkahan, dan kebaikan, baik bagi banua Kalsel maupun pembangunan IKN nantinya. "Semoga air dan tanah yang kita bawa ini, dapat memberikan keberkahan, kebaikan, serta keselamatan, baik bagi banua kita maupun buat daerah IKN nantinya," sebutnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement