UAD Siap Lahirkan Profesional dan Wirausahawan Dahlan Muda
Launching Layanan Konsultasi Karir dan Bisnis
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Persiapkan lulusannya meraih karir dan profesi impian, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta luncurkan Layanan Konsultasi Karir dan Bisnis. Dalam peluncuran yang digelar pada Sabtu (12/3) tersebut Kepala Pusat Pengembangan Karir UAD Hendi Ristiyono menegaskan bahwa UAD berkomitmen penuh dalam menyediakan berbagai resources untuk mahasiswanya dari awal hingga menjadi lulusan yang ahli di bidangnya.
“Skill dalam berkarir dan wirausaha tidak hanya dipersiapkan menjelang lulus saja, namun sejak awal perkuliahan hingga lulus,” terangnya.
Dengan keberadaan Layanan Konsultasi Karir dan Bisnis, Hendi berharap UAD mampu lebih matang dalam mempersiapkan berbagai program yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam meniti karir. Sehingga, hal tersebut dapat dijadikan referensi dan nilai tambah bagi mahasiswa ketika lulus kelak. Di antara upaya yang akan dilakukan adalah melibatkan alumni UAD dalam melakukan mentoring dan sharing session seperti program Alumni UAD Menyapa yang juga secara bersamaan digelar bersamaan dengan launching Layanan Konsultasi Karir dan Bisnis tersebut.
“Alumni Talk ini digelar secara rutin dengan mengundang alumni secara bergantian dari setiap prodi. Harapannya, mampu menjadi inspirasi bagi mahasiswa ataupun fresh graduate.”
Alumni UAD Menyapa ke-6 kali ini menghadirkan Henry Surendra, SKM, MPH, PHd, FRSPH alumni Ilmu Kesehatan Masyarakat UAD yang kini berprofesi sebagai peneliti epidemiologi. Alumni UAD yang telah menyandang PHd dari London School of Hygiene & Tropical Medicine ini bercerita bahwa slogan ‘Moral and Intellectual Integrity’ yang terus mendampinginya dalam meniti karir setelah lulus dari UAD.
“Slogan ini yang tidak pernah saya dapatkan di tempat lain.”
Ketika ditanya mengenai tips dan trik dalam meniti karirnya sebagai peneliti, Hendry berpesan kepada civitas akademika UAD untuk selalu memaksimalkan performa dalam melakukan berbagai tugas di setiap profesi yang tengah digeluti. Baginya berbicara mengenai karir tidak melulu tentang nilai dan nominal, namun juga kesan dan pengalaman yang baik yang kemudian mengantarkan seseorang untuk mampu mendapatkan kesempatan yang lebih baik di kemudian hari.
“Kita tidak tau di momen yang mana orang akan melihat bahwa kita memiliki performa yang baik, maka kita harus maksimal dalam setiap kesempatan yang diberikan,” lanjut Hendry yang juga peneliti di Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada ini.
Ke depan dirinya menyatakan siap untuk turut berperan sebagai mentor bagi mahasiswa UAD melalui Layanan Konsultasi Karir dan Bisnis. Dirinya menganggap menjadi mentor tidak hanya memberikan benefit bagi para mentee, namun juga mampu memperkaya diri dengan berbagai pembelajaran yang baru. (Th)