REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bantuan negara-negara Barat dalam menghadapi invasi Rusia tidak gratis. Ia mengatakan dana dari Eropa dan negara-negara lain hanya untuk bantuan kemanusiaan atau senjata.
"Terkadang kami menerima senjata langsung, tapi Anda harus mengerti semuanya ada harganya. Kapanpun uang disinggung, ya, itu ada harga, itu tidak gratis," kata Zelenskyy seperti dikutip kantor berita Tass, Ahad (13/3/2022).
Tass melaporkan, pernyataan ini Zelenskyy sampaikan saat berbicara dengan wartawan asing, Sabtu (12/3/2022) kemarin. Pada 1 Maret lalu, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan akhir Februari lalu Zelenskyy lalu meminta Uni Eropa untuk segera mengizinkan negaranya bergabung.
Prosedur pengajuaan keanggotaan Ukraina di Uni Eropa untuk diterima dipercepat, tercatat dan dipertimbangkan. Dalam pertemuan di Versailles, Prancis, kepala negara dan pemerintahan negara anggota Uni Eropa mengungkapkan solidaritas mereka pada Ukraina tapi tidak menjamin akan memberi status kandidat pada Kiev.
Berdasarkan pernyataan terakhir Uni Eroa mengatakan tetap memperkuat hubungan dengan Ukraina yang bagian dari "keluarga Eropa." Namun menurut Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, proses bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa butuh waktu berbulan-bulan hingga tahunan.
Zelenskyy mengatakan, baik Rusia dan Barat harus memberi jaminan keamanan pada negaranya. "Terpisah dari Federasi Rusia, para pemimpin juga harus memberikan jaminan keamanan," kata dia.
Presiden Ukraina itu menambahkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak memberikan perlindungan pada negaranya. "Apa yang kami butuhkan sekarang bukan kata-kata, tapi jaminan keamanan, baik negara negara maupun persatuan negara mampu memberikannya, kami tidak ingin mengobarkan lebih banyak perang," katanya.
Zelenskyy mengatakan negosiasi Ukraina-Rusia masih terus berjalan. "Kelompok negosiator Ukraina dan Rusia masih membahas masalah yang sama," ujarnya.
Ia menambahkan Ukraina menyampaikan mengenai perkembangan negosiasi itu ke negara-negara lain. Zelenskyy mengatakan Ukraina tidak merahasiakan apa pun dan jujur pada agendanya.
"Kami memberitahu pemimpin-pemimpin tertentu mengenai masalah yang dibahas pihak Rusia dan Ukraina," tambahnya.