Senin 14 Mar 2022 01:00 WIB

Kemenlu Pastikan Sembilan WNI di Chernihiv Aman

WNI tersebut dalam kondisi aman dan sehat di safe house.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha.
Foto: Antara
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan kondisi terkini sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah perang kota Chernihiv, Ukraina, Ahad (13/3/2022). Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan, kondisi sembilan WNI di Chernihiv dalam keadaan selamat dan aman.

"Komunikasi dengan sembilan WNI yang sempat terputus karena gangguan komunikasi seluler, saat ini sudah bisa terhubung kembali. Mereka dalam kondisi aman dan sehat di safe house," ujar Judha kepada Republika.co.id pada Ahad (13/3/2022).

Baca Juga

Judha mengatakan, fasilitas listrik, air dan gas tetap beroperasi di kota tersebut. Persediaan logistik juga dikatakan masih memadai.

Berdasarkan informasi, Judha mengatakan, pertempuran masih terjadi di Chernihiv. Serangan tersebut sempat mengganggu layanan umum seperti air, listrik, gas dan jaringan komunikasi. Namun hal tersebut sudah bisa diperbaiki kembali.

Pihak Kemenlu RI dan KBRI Kiev pun masih mengupayakan evakuasi kesembilan WNI tersebut. Upaya evakuasi terus dilakukan KBRI Kyiv dan Tim Perlindungan WNI. "Beberapa kali upaya evakuasi harus ditunda karena situasi pertempuran di jalur evakuasi," kata Judha.

"Kedua pihak yang berperang perlu membentuk humanitarian corridor yang benar-benar dipatuhi dan efektif di lapangan," ujarnya menambahkan.

Terdapat 51 WNI yang berada di Ukraina hingga saat ini. Mayoritas dari mereka adalah WNI yang memilih tetap tinggal di Ukraina, dan ada beberapa WNI yang sedang diupayakan dievakuasi keluar Ukraina, antara lain di Chernihiv.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement