REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama seluruh insan PTPN Group mewujudkan menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. PTPN Group menghadapi tantangan dan tugas besar, terkait dengan peningkatan kinerja keuangan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, serta berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mengatakan, perseroan menjalankan serangkaian kebijakan dan langkah strategis. Antara lain menerapkan operational excellence dan restrukturisasi organisasi.
"Operational excellence akan terus diakselerasi bersamaan dengan percepatan program transformasi EBITDA yang sasarannya adalah menyejajarkan parameter ratio COGS to sales dan SG&A to sales sejajar best practices industri perkebunan," ujar Abdul Ghani dalam keterangan resmi, Ahad (13/3/2022).
Abdul Ghani menjelaskan, restrukturisasi organisasi, penguatan kultur, dan kapabilitas SDM akan dipacu untuk memastikan sustainability perusahaan, sehingga akan lebih terjaga kemudian hari dengan terwujudnya kultur planter yang kuat dan SDM yang berdaya saing.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir berharap agar PTPN Group, sebagai perusahaan perkebunan pertama milik bangsa Indonesia, tetap mempertahankan kinerja positifnya dan melanjutkan program transformasi yang dijalankan.
"Hal ini penting dilakukan dalam upaya PTPN mendukung ketahanan nasional, baik di sektor pangan melalui swasembada pangan, serta di sektor energi khususnya mendukung energi baru terbarukan. Selain itu, PTPN agar melakukan inisiatif inovasi dalam perkebunan kelapa sawitnya, untuk mewujudkan industri sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujar Erick dalam pesan videonya.
Menurutnya PTPN untuk tetap membangun kemitraan strategis bersama UMKM serta petani rakyat, guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya para petani.