REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sudah terdapat 35 bank yang berpartisipasi mengembangkan Agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai). Adapun realisasi ini terdiri dari 32 bank umum konvensional dan tiga bank umum syariah.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengatakan memerinci 32 bank umum konvensional meliputi 18 bank pembangunan daerah (BPD) konvensional dan 14 non BPD Konvensional. Sementara, tiga bank umum syariah yang berpartisipasi terdiri dari satu BPD Syariah dan dua non BPD Syariah.
"Bank tersebut terdiri dari 32 Bank Umum Konvensional dan tiga Bank Umum Syariah," ujarnya saat webinar Media Briefing POJK Laku Pandai, Ahad (13/3/2022).
Teguh menuturkan 32 bank tersebut telah membuka sebanyak 1,45 juta agen yang berhasil menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 3,8 triliun kepada 166.067 debitur.
"Agen tersebut tersebar di 511 kabupaten/kota di 33 provinsi," tuturnya. Dirinya menjelaskan belum semua bank yang menerapkan Agen Laku Pandai dalam bisnisnya. Namun beberapa bank memilih untuk melakukan kerja sama yang lain.
Selain dengan perbankan, kerja sama Agen Laku Pandai tetap terbuka luas dengan badan usaha lainnya, seperti minimarket dan lain-lain.
Untuk membuka Agen Laku Pandai, Teguh mengatakan masyarakat bisa datang ke salah satu bank untuk mengajukan dengan beberapa syarat dan kriteria yang telah ditentukan oleh perbankan.
Di samping itu, tiga bulan terakhir 2021 kenaikan Agen Laku Pandai tercatat dari 1,24 juta pada September menjadi 1,45 juta agen pada Desember.
“Masa pandemi kenaikannya memang justru signifikan. Ini luar biasa baik dari sisi agen maupun produk Laku Pandainya," ucapnya.
Jika dirinci total agen tersebut didominasi oleh agen individu yang naik dari 1,22 juta menjadi 1,41 juta orang, sedangkan agen badan hukum naik dari 17.467 menjadi 32.608.
Agen Laku Pandai tersebar di 511 kabupaten/kota dalam 33 provinsi di Indonesia. Teguh menuturkan terdapat beberapa alasan perkembangan signifikan Agen Laku Pandai saat pandemi yakni adanya Covid-19 masyarakat cenderung mencari layanan keuangan terdekat untuk menghindari infeksi virus.
"Jadi orang yang di daerah terpencil bisa tinggal mendatangi agen yang ada di warung-warung, sehingga tidak perlu ke bank yang jauh," katanya.
Selain itu selama pandemi banyak program pemerintah yang dilakukan melalui Agen Laku Pandai, seperti pemberian bantuan sosial atau kredit usaha rakyat (KUR), sehingga beberapa bank pun menambah agennya.
Meski begitu dirinya mengungkapkan Agen Laku Pandai masih terpusat di Pulau Jawa pada triwulan IV 2021 sebesar 913.226 agen atau 64,18 persen, persentase terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 272.671 agen atau 18,79 persen.
Namun jika dilihat berdasarkan kota/kabupaten, jumlah Agen Laku Pandai terbanyak terdapat di Kota Jakarta Timur sebanyak 40.211 agen. Sedangkan berdasarkan wilayah, yang memiliki persentase jumlah Agen Laku Pandai paling sedikit di Maluku dan Papua yaitu 29.360 agen atau 2,02 persen.