REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dan Ketua Umum Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI), Bima Arya Sugiarto, berkolaborasi bangkitkan lari trail untuk mendukung sport tourism di tanah air. Keduanya terlihat dalam kegiatan Mesa Stila Rails to Trails yang melintasi Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Ahad (13/3).
Informasi dihimpun, Rails to Trails merupakan lomba lari lintas alam yang unik karena berlari menyusuri lintasan rel menyeberangi jembatan antik kereta api uap hingga melintasi persawahan. Trek yang dilalui sejauh 16 kilometer.
Menparekraf, Sandiaga Uno mengatakan, lari trail lebih dari sekedar olahraga, tetapi juga mampu menggairahkan pariwisata dan ekonomi di daerah yang menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Ini menjadi kebangkitan ekonomi di sekitar Magelang dan Semarang. Treknya sangat menantang tapi enjoy banget. Hari ini tambah spesial karena ALTI ikut berpartisipasi,” kata Sandiaga, Ahad (13/3).
Kegiatan dan acara seperti ini, kata dia, merupakan salah satu dari penyesuaian inovasi-inovasi baru pasca pandemi. Dia berharap acara seperti ini akan terus menggiatkan dan menggairahkan event-event yang sudah mulai.
“Kita semua bangga menjadi bagian dari teman-teman ALTI. Kita akan bangkitkan terus lari trail ini sebagai olahraga dan sebagai bagian dari pariwisata dan kebangkitan ekonomi,” tutur Sandiaga.
Di tempat yang sama, Ketum ALTI yang juga Wali Kota Bogor, Bima Arya mengapresiasi gelaran Mesa Stila Rails to Trails di Semarang dan Magelang ini. Menurutnya, panitia mengemas lari trail dengan sangat unik.
“Lari trail ini sering kali dianggap ultra, naik gunung, ekstrim, elevasi curam. Padahal lari trail itu bisa di sawah, di pinggir danau, pantai, bahkan di rel kreta api seperti ini. Unik sekali. Inilah challenge yang berbeda dari lari road,” ujar Bima Arya.
Senada dengan Sandiaga, Bima Arya menyebut olahraga lari trail ini memiliki irisan yang kuat dengan pengembangan sport tourism. Sehingga ke depan pihaknya akan berkolaborasi dan bersinergi, baik dengan Kemenparekraf dan komunitas terkait.
“Yang penting ke depan, kita terus ikhtiar agar ada standarisasi. Kalau kejuaraan seperti apa yang harus diikuti oleh panitia, semakin banyak kategori semakin bagus supaya orang paham bahwa lari trail itu banyak pilihannya, termasuk menyasar anak usia dini mulai dari kategori usia SD, SMP, SMA,” ujarnya.