REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Newcastle United Eddie Howe merasa dirugikan keputusan wasit dalam kekalahan tipis 0-1 dari Chelsea pada lanjutan Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, Ahad (13/3/2022) malam WIB. Kai Havertz mencetak gol kemenangan terlambat pada laga tersebut.
Namun, the Magpies merasa Havertz seharusnya dikeluarkan dari lapangan karena menyikut Dan Burn di babak pertama dan Jacob Murphy seharusnya mendapat penalti di babak kedua. Namun, panel VAR memilih tidak membatalkan keputusan awal wasit utama David Coote.
"Itu bisa menjadi merah dan untuk penalti saya tidak dapat mengerti apakah belum diberikan atau wasit belum diminta untuk pergi ke monitor dan meninjau keputusannya," kata Howe dikutip dari Chronicle Live, Senin (14/3/2022). "Itu membuat VAR menjadi ejekan," ujar dia menambahkan.
Mengenai pertandingan, menurutnya secara keseluruhan kinerja tim sudah baik melawan Chelsea terutama dalam bertahan. Ia menilai, anak asuhnya cukup tangguh untuk tidak memberikan terlalu banyak peluang. "Penekanan kami bagus di babak pertama. Kami sedikit memudar di babak kedua, yang bisa dimengerti, dengan pemain yang kami keluarkan," kata dia.
"Kami terlalu dalam dan mereka menghukum kami. Pada bola kami bisa lebih baik tetapi apa yang terjadi memberi kami hasil bagus akhir-akhir ini adalah upaya defensif kami dan itu hadir lagi hari ini," ujar dia.
Newcastle akan menuju ke markas Everton pada Jumat ini untuk pertandingan melawan Toffees yang sedang berjuang menjauh dari bayangan degradasi. "Kami masih dalam pertempuran degradasi. Saya tidak dalam ilusi bahwa kami harus merespons dan kami menantikan beberapa pertandingan besar di depan," ujar Howe.