Senin 14 Mar 2022 07:55 WIB

Ukraina Tuduh Rusia Tembaki Konvoi Pengungsi Sipil

Rusia menembak sekelompok wanita dan anak-anak ketika mengungsi lewat koridor hijau

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi yang melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina
Foto: AP/Sergei Grits
Pengungsi yang melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Badan intelijen Ukraina menuduh Rusia menembaki konvoi yang mengevakuasi wanita dan anak-anak dari desa Peremoha, Kiev. Tujuh orang dilaporkan tewas, termasuk satu anak-anak.

“Rusia menembak sekelompok wanita dan anak-anak ketika mencoba mengungsi dari desa Peremoha di wilayah Kiev di sepanjang koridor 'hijau' yang disepakati. Tujuh orang meninggal, termasuk satu anak,” kata dinas intelijen Ukraina dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga

Mereka tak mengetahui berapa banyak jumlah korban luka dalam peristiwa tersebut. “Setelah serangan itu, penjajah (Rusia) memaksa sisa-sisa pasukan untuk kembali ke Peremoha dan tidak membiarkan mereka keluar dari desa," kata dinas intelijen Ukraina.

Klaim dinas intelijen Ukraina itu belum dapat diverifikasi. Pada Sabtu lalu, Ukraina juga menuduh pasukan Rusia menembaki sebuah masjid di kota pelabuhan Mariupol yang sudah dikepung. Terdapat lebih dari 80 warga sipil yang bersembunyi di bangunan masjid, termasuk di dalamnya anak-anak.

“Masjid Sultan Agung Suleiman dan istrinya Roxolana (Hurrem Sultan) di Mariupol ditembaki penjajah Rusia. Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari penembakan, termasuk warga Turki,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina lewat akun Twitter resminya.

Tidak disebutkan apakah terdapat korban luka atau tewas akibat aksi penembakan oleh pasukan Rusia. Saat ini Rusia sudah menerapkan blokade terhadap Mariupol. Ratusan ribu warga terperangkap di kota yang terletak di selatan Ukraina tersebut. Moskow telah menyalahkan Kiev atas kegagalannya mengevakuasi penduduk di sana.

Rusia telah membantah menargetkan warga sipil sejak melancarkan serangan pada 24 Februari lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement