Senin 14 Mar 2022 12:51 WIB

Usai MU Kalahkan Tottenham, Rangnick Mimpikan Sukses di Liga Champions

MU menjamu Atletico Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Rabu (16/3) WIB.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih Manchester United Ralf Rangnick.
Foto: EPA-EFE/ANDREW YATES
Pelatih Manchester United Ralf Rangnick.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ralf Rangnick mengatakan bahwa dia telah berubah saat berpikir bahwa Manchester United (MU) adalah tim terburuk yang pernah dia latih dalam kekalahan pada derbi Manchester kontra Manchester City. Saat ini, ia bermimpi memenangkan Liga Champions setelah MU mengalahkan Tottenham Hotspur pada Ahad (13/3/2022).

United dikalahkan 4-1 oleh City di Stadion Etihad, tim racikan Rangnick membekap Spurs 3-2 sepekan kemudian berkat hattrick yang menakjubkan dari Cristiano Ronaldo. Penampilan gemilang Ronaldo di Old Trafford hanya berjarak tiga hari sebelum MU menjamu Atletico Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Penampilan pemain berusia 37 tahun itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah dia bisa memenangkan kompetisi Liga Champions untuk keenam kalinya musim ini.

Baca Juga

"Ini juga yang saya suka dari klub ini," kata manajer sementara United tersebut, dikutip dari ESPN, Senin (14/3/2022). "Pada hari Ahad saya hampir merasa seperti kami berada di pemakaman, bahwa itu sudah mati. Saya merasa ini tim terburuk yang pernah saya latih. Dan setelah menang 3-2 melawan Tottenham, kami mendiskusikan tentang peluang kami untuk memenangkan  Liga Champions. Ajukan pertanyaan itu kepada saya jika kami mencapai final Liga Champions, maka Anda dapat menanyakan pertanyaan itu lagi kepada saya." ujarnya.

United menghadapi Atletico pada Rabu (16/3/2022 dini hari WIB setelah bermain imbang 1-1 di Spanyol. Kemenangan atas juara Spanyol di Old Trafford akan menjamin penampilan ketiga mereka di perempat final Liga Champions sejak mencapai final pada 2011.

Rangnick berharap Scott McTominay dan Luke Shaw tersedia, tetapi mengatakan dia harus membuat keputusan menit terakhir tentang Bruno Fernandes setelah dia pulih dari tes positif Covid-19. “Dengan Scotty, saya harap begitu, tetapi dia memiliki beberapa masalah otot dengan betisnya,” kata Rangnick.

"Itulah mengapa kami memutuskan untuk tidak memainkannya [melawan Tottenham], karena Scotty sangat mirip dengan Fred, dia hanya berharga jika dia bisa tampil dengan 100 persen dari kapasitas fisiknya. Daripada memainkannya dengan kemungkinan 80 persen dan mengambil risiko bahwa dia akan keluar untuk laga Selasa, kami memutuskan untuk tidak memainkannya," kata Rangnick.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement