REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat pertumbuhan kinerja positif pada 2021 dan melanjutkan tren digitalisasi di tahun ini. Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum menyampaikan profit atau laba pada 2021 tumbuh 16,1 persen sebesar Rp 107,5 miliar.
"Ini adalah bentuk nyata kepercayaan nasabah kepada kami di 2021 ini, juga berkat sinergi dengan induk yang menjadi tema tahun lalu dan akan terus dilanjutkan, semakin kuat di tahun-tahun berikutnya," katanya dalam Paparan Kinerja BCA Syariah 2021, Senin (14/3/2022).
Yuli mengatakan sinergi dengan induk PT Bank Central Asia Tbk menjadi motor penggerak dan kunci utama BCA Syariah melakukan peningkatan. Pada tahun ini, BCA Syariah akan melanjutkan tren peningkatan digitalisasi sehingga terpilih Direktur IT baru yang berasal dari bank induk.
Direktur BCA Syariah Pranata menambahkan, aset BCA Syariah tumbuh pada 2021 tumbuh 9,5 persen (yoy) menjadi Rp 10,6 triliun. Peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) baik dari tabungan, giro dan deposito.
Tercatat DPK BCA Syariah telah mencapai Rp 7,7 triliun, atau meningkat 12,1 persen (yoy). Produk Tabungan BCA Syariah tumbuh 56 persen (yoy) sehingga memperkuat komposisi dana murah (CASA) yang tumbuh 36,4 persen yoy mencapai sebesar Rp 2,6 triliun.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan masih menjadi tantangan. BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan sebesar 12,2 persen (yoy) menjadi Rp 6,2 triliun.
Dalam melaksanakan fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih didominasi sektor produktif. Diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.
Sementara portofolio pembiayaan UMKM dapat memenuhi ketentuan regulator dengan komposisi sebesar 22,78 persen dari total pembiayaan 2021. Portofolio pembiayaan konsumer sendiri masih kecil dan memberikan kontribusi sebesar 3,4 persen.
Tahun ini BCA Syariah akan fokus meningkatkan pembiayaan konsumer BCA Syariah diantaranya melalui berbagai aktivitas pemasaran seperti BCA Expoversary Online maupun Offline. BCA Syariah menawarkan margin yang kompetitif bagi masyarakat dan sama dengan induk.
Sementara itu, kualitas pembiayaan BCA Syariah masih terjaga pada level yang sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 1,13 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen. BCA Syariah konsisten menyalurkan pembiayaan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan selektif di masa pandemi untuk menjaga kualitas pembiayaan.
Dalam upaya mendukung keuangan berkelanjutan, BCA Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB). Jumlahnya sebesar Rp 1,9 triliun atau 31,9 persen dari total portofolio pembiayaan di 2021.
Tahun ini sudah ada tujuh sektor KUB yang telah memperoleh pembiayaan BCA Syariah, penyaluran pembiayaan pada sektor lain akan ditingkatkan. Bersamaan dengan itu, pengembangan kapasitas SDM juga terus menjadi konsentrasi perusahaan untuk meningkatkan pemahaman terhadap keuangan berkelanjutan di seluruh lini organisasi.