REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Kekalahan dari Wolverhampton Wanderers membuat Everton semakin terperosok ke dalam jurang degradasi klasemen Liga Primer Inggris 2021/2022. Kekalahan itu pun membuat para penggemar the Toffees frustrasi.
Kehadiran pelatih Frank Lampard di markas Everton, Goodison Park belum memberi tanda positif untuk tim rival sekota Liverpool. Bahkan, Lampard bersama the Merseyside Blue kembali terpuruk usai kalah 0-1 dari Wolves pada pekan ke-29 Liga Primer Inggris.
Lampard yang terlihat kesulitan mendongkrak performa the Toffees mengatakan, penggemar Everton memiliki hak untuk mencemooh timnya. "Saya telah bermain selama 20 tahun dan saya telah melihat banyak reaksi dari penonton. Penggemar ingin melihat tim dengan baik dan bertahan untuk mendapatkan kemenangan," kata Lampard dikutip Sky Sports, Senin (14/3).
Kekalahan itu membuat Everton tertahan di peringkat ke-17 dengan perolehan angka 22 sama dengan milik tim degradasi Watford.
Setiap penggemar Everton kini tak bisa menyangkal tentang peluang masuk ke zona degradasi serta terlempar ke Divisi Championship musim depan. Mimpi buruk itu bisa terwujud andai Richarlison dan kawan-kawan tidak berjuang keras untuk memenangkan pertandingan tersisa.
"Gol itu mengubah seluruh perasaan permainan di Stadion Goodison Park. Kami memiliki 12 pertandingan tersisa sekarang sehingga kami tak bisa terjebak dalam kebiasaan buruk ini. Kami harus melawan dan memberikan reaksi," sambung eks pelatih Chelsea ini.
Everton menunjuk Lampard sebagai manajer baru pada Januari 2022 lalu. Juru taktik asal Inggris itu menggantikan peran Duncan Ferguson yang dipekerjakan sebagai manajer interim setelah Everton lebih dahulu memecat Rafael Benitez.
Sebelumnya terdapat harapan besar di pundak fan Everton tentang kehadiran Lampard. Apalagi, dia membawa sejumlah pemain baru yang menjanjikan, Donny van de Beek, Dele Alli serta Anwar El Ghazi yang dipinjam dari Aston Villa.
Akan tetapi hingga kini keberadaan wajah-wajah baru di tim asal kota pelabuhan tersebut masih belum berdampak positif, Everton justru semakin terperosok ke papan bawah klasemen.