REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika perut keroncongan menjelang tidur, haruskah kita bangun untuk sekedar mengambil camilan atau lebih baik menekan rasa lapar? Terapis nutrisi, Christine Bailey, punya jawaban untuk pertanyaan ini.
"Jangan pergi tidur dalam rasa lapar," ujar Baile, dilansir dari laman Express.co.uk, Senin (14/3/2022).
Menurut Bailey, ketika kelaparan, kadar glukosa darah turun. Saat itu, tubuh akan mulai memproduksi banyak kortisol (hormon stres) dan memblokir melatonin, hormon tidur.
Membiarkan tubuh kelaparan akan memicu pelepasan hormon yang mencegah tidur. Jadi, Baile merekomendasikan untuk bangun dan mengisi perut.
Porsi makanannya cukup untuk menghalau lapar. Jangan sampai terlalu kenyang.
Baile menjelaskan, kortisol adalah hormon stres utama tubuh dan mengendalikan rasa takut. Kortisol akan meningkat ketika kita merasa stres, takut, marah, atau jenis emosi lain yang disebabkan oleh ancaman.
Begitu ancaman yang dirasakan telah berlalu, kortisol akan kembali normal. Orang akan merasa sulit untuk tidur ketika kortisol tinggi.
Ketika orang merasa sangat lapar, kadar kortisol di tubuhnya melonjak. Di sisi lain, melatonin adalah hormon yang terkait dengan pengendalian siklus tidur.
Ini membantu tubuh menginduksi tidur. Melatonin sering diambil sebagai suplemen diet oleh mereka yang mengalami masalah tidur. Baile menyarankan untuk berhenti makan pada waktu tertentu sebelum tidur agar tidur lebih nyenyak.
"Saya mendorong banyak klien saya untuk melakukan apa yang disebut makan dengan batasan waktu. Jadi, mari kita coba untuk makan sedini mungkin," katanya.