Merapi Masih Terus Keluarkan Lava

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin

Merapi Masih Terus Keluarkan Lava (ilustrasi).
Merapi Masih Terus Keluarkan Lava (ilustrasi). | Foto: AP/Ranto Kresek

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali melandai usai terjadinya guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 5.000 meter 9-10 Maret 2022. Namun, erupsi efusif berupa guguran lava pijar memang masih terus terjadi.

Pada 14 Maret 2022 periode pengamatan 00.00-06.00, teramati enam guguran lava pijar yang terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya. Selain itu, terjadi 25 kali gempa guguran dan satu kali gempa tektonik jauh.

Kemudian, pada periode pengamatan 06.00-12.00, teramati tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya. Lalu, terjadi gempa guguran 13 kali berdurasi 54,9-97,5 detik, amplitudo 3-11 milimeter.

"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah-sedang ke arah barat. Suhu udara 14-19 derajat celcius, kelembaban udara 74-91 persen dan tekanan udara 568-687 milimeter merkuri," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Yulianto, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran-guguran lava dan awan panas. Di sektor selatan meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Sungai Krasak dan Sungai Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Kemudian, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik ketika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah-daerah potensi bahaya yang sudah ditetapkan. Serta, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat hujan.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujar Yulianto.

Kondisi serupa terjadi pada periode pengamatan 13 Maret 2022. Teramati guguran lava pijar 20 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya. Lalu, empat kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.

Terjadi pula 103 gempa guguran dan satu gempa fase banyak. Deformasi, laju rata-rata EDM Babadan sebesar 0,2 centimeter per hari dalam tiga hari. Asap warna putih, intensitas sedang-tebal ketinggian 400 meter di atas puncak. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


BPPTKG: Status Aktivitas Merapi Tetap Siaga

Bupati Sleman Pantau Kesiapsiagaan Relawan Bencana di Lereng Merapi

Badan Geologi Masih Menetapkan Status Siaga untuk Gunung Merapi

Guguran Lava Gunung Merapi Rata-Rata 140 Kali per Hari

Merapi Erupsi, Ganjar: Belum Ada Warga Jateng yang Dievakuasi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark