Senin 14 Mar 2022 19:42 WIB

Ilmuwan Israel Klaim Bisa Perpanjang Masa Subur Perempuan, Caranya?

Ilmuwan Israel mengaku dapat memperpanjang masa subur perempuan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil memperlihatkan hasil USG janinnya. Ilmuwan di Israel mengklaim mampu memperpanjang masa kesuburan perempuan.
Foto: Prayogi/Republika
Ibu hamil memperlihatkan hasil USG janinnya. Ilmuwan di Israel mengklaim mampu memperpanjang masa kesuburan perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan di Israel mengklaim mampu memperpanjang masa subur perempuan. Mereka mengaku berhasil membalikkan mekanisme penuaan pada sel telur menggunakan obat antivirus.

Pada manusia, akumulasi kerusakan pada materi genetiknya terjadi pada sel telur ketika seorang perempuan masih relatif muda. Pada saat perempuan berusia akhir tiga puluhan, sering kali sel telurnya telah mengumpulkan begitu banyak kerusakan pada DNA, sehingga tidak dapat matang dan tidak bisa dibuahi.

Baca Juga

Para peneliti di Hebrew University of Jerusalem menunjukkan bahwa obat antivirus bisa membalikkan proses penuaan sel telur pada tikus dan manusia. Sel telur dapat dikembalikan seperti masa muda.

Selain itu, keberhasilan serupa juga dicapai menggunakan manipulasi genetik dengan memasukkan dua gen ke dalam DNA sel telur tikus. Gen yang ditanamkan menghasilkan enzim yang mencegah rantai peristiwa yang mengarah pada aktivasi bagian DNA yang merusak.

"Dalam satu dekade, saya berharap kita dapat meningkatkan kesuburan di antara perempuan yang lebih tua yang menggunakan obat antivirus," ujar Kepala Chromatin and Aging Research Lab di

Faculty of Dental Medicine, Hebrew University of Jerusalem, Michael Klutstein, seperti dilansir dari laman Times Now News, Senin (14/3/2022).

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Aging Cell. Tim berhasil mengidentifikasi salah satu proses penuaan yang mencegah keberhasilan pematangan sel telur. Yang paling penting di antara itu adalah hilangnya proses regulasi yang biasanya menghentikan bagian DNA yang merusak menjadi aktif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement