REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi dari elang jawa (Nisaetus bartelsi) bertambah. Telur spesies dilindungi dan terancam punah itu menetas di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Jawa Barat, menurut keterangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kepala Balai TNGHS Ahmad Munawir mengatakan, telur elang jawa itu menetas pada pukul 01.35 WIB di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Jabar, Jumat (11/3/2022). Telur tersebut telah dierami sekitar 50 hari.
"Berdasarkan data yang kami dapatkan dari monitoring kamera CCTV, telur terpantau berada di sarang pada tanggal 20 Januari 2022," ujar Munawir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (14/3/2022).
Masa pengeraman merupakan proses penting dalam siklus hidup burung pemangsa (raptor) untuk keberlanjutan spesiesnya. Munawir menjelaskan bahwa elang jawa hanya mengalami satu kali masa berkembang biak dalam dua tahun. Jumlah telur juga hanya satu sehingga secara alami tingkat populasinya rendah.