Senin 14 Mar 2022 20:44 WIB

LPPM IPB Resmikan Greenhouse di Desa Hidroponik Pertama di Kabupaten Bogor

Desa Benteng, Kabupaten Bogor diharapkan  menjadi pusat hidroponik.  

LPPM IPB University menjalin kerja sama dengan Kelompok  Wanita Tani (KWT) Srikandi  Desa Benteng membangun sebuah greenhouse untuk mengembangkan sayuran hidroponik.
Foto: Dok IPB University
LPPM IPB University menjalin kerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Desa Benteng membangun sebuah greenhouse untuk mengembangkan sayuran hidroponik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Desa Benteng berhasil membangun sebuah greenhouse yang berlokasi di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dalam peresmiannya, LPPM IPB University yang diwakili oleh Juang Gema Kartika  MSi bersama tim serta KWT Desa Benteng menggelar acara panen perdana sayuran hidroponik, pekan lalu.

Gagasan awal disampaikan oleh Dr Bisman Nababan, salah satu dosen IPB University dalam program membuat hidroponik di Desa Benteng. Oleh mahasiswa IPB University yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik Desa Benteng dan kegiatan Dosen Mengabdi yang diketuai oleh Juang Gema Kartika  MSi, program dilanjutkan dengan pembangunan greenhouse. “Pembangunan greenhouse ini bertujuan untuk membangun Desa Benteng menjadi desa hidroponik pertama di Kabupaten Bogor,” ujar Juang seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Juang Gema Kartika selaku Ketua Tim IPB University yang mendampingi program hidroponik Desa Benteng menyampaikan rasa bangga serta apresiasi kepada tim KWT Desa Benteng atas dukungan serta kesigapan dalam membangun greenhouse ini.  “Dalam kegiatan ini, saya terlibat langsung dengan tim KKN serta ibu-ibu KWT Desa Benteng. Saya mengakui kesigapan mereka serta partisipasi yang tinggi sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik. Saya harap greenhouse ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga di sekitar sini. Tidak hanya untuk dikonsumsi, namun juga dapat menjadi ladang bisnis bagi warga sekitar,” ujar Dosen Pendamping Lapang KKN-Tematik Desa Benteng ini.

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam KKN membawa dampak yang sangat besar. Mahasiswa banyak memberikan edukasi terkait penanaman hidroponik kepada warga serta menjadi jembatan dengan mitra bisnis maupun perusahaan.“Bersama dengan tim dari mahasiswa KKN-Tematik Desa Benteng, kami berhasil mempertemukan KWT Srikandi dengan pelaku usaha sayuran serta berhasil mengumpulkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 11 juta. Target selanjutnya adalah  membuat seribu lubang tanam hidroponik agar memenuhi kriteria jual sayuran ke supermarket,” imbuh dosen dari Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University ini.

Ketua KWT Srikandi Desa Benteng, Sri Asih Wirasatati mengucapkan terima kasih kepada LPPM IPB University atas dukungan yang selama ini diberikan untuk membangun Desa Benteng menjadi Desa Hidroponik.  “Saya sebagai Ketua KWT Srikandi Desa Benteng mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang diberikan. Semoga kerja sama ini terus berjalan serta program ini bisa meluas lagi. Tidak hanya di RW 05 namun bisa ke RW lainnya, agar mewujudkan Desa Benteng menjadi Desa Hidroponik,” ujarnya. 

Harapan dari kegiatan ini, lanjutnya, menjadi langkah awal untuk membangun Desa Benteng menjadi pusat hidroponik.  “KWT Srikandi dapat menjadi pengawal serta pembimbing warga dalam kegiatan hidroponik baik di lingkungan RW 05 maupun di daerah sekitar,” tandasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement