Seribuan Sekolah di Boyolali Laksanakan PTM Terbatas
Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah siswa berada di dalam ruang kelas saat pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 1 Boyolali, Jawa Tengah. | Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengatakan seribuan sekolah jenjang TK, SD, dan SMP di daerah ini melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat di tengah masa PPKM Level 3.
Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan PTM secara terbatas di daerah itu berjalan dengan baik. Berbagai sekolah yang saat melaksanakan PTM terbatas, meliputi 530 TK, 581 SD, dan 98 SMP, baik negeri maupun swasta.
"Sekolah jenjang TK, SD, dan SMP yang PTM di Boyolali totalnya mencapai 1.209 sekolah yang tersebar di 22 kecamatan," katanya.
Ia mengaku pada PTM terbatas beberapa waktu lalu ada beberapa siswa dan guru terpapar Covid-19, tetapi segera dilokalisasi dengan kebijakan kegiatan belajar mengajar secara bauran, yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan PTM.
"Jika gurunya banyak yang positif Covid-19 harus total diisolasi dan sekolah melaksanakan PJJ," ujarnya.
Ia menyebut adanya PTM di tiga sekolah di Boyolali yang dihentikan atau ditutup untuk selanjutnya diselenggarakan PJJ. Hal tersebut sesuai prosedur yang diterapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
Sebanyak tiga sekolah yang sempat dihentikan PTM, yakni SMP Negeri 3 Sawit, SMPN 2 Boyolali, dan SMPN 2 Simo. Namun, tiga sekolah tersebut sekarang sudah kembali melaksanakan PTM karena mereka sudah selesai isolasi, sedangkan guru serta siswa sudah dinyatakan negatif tertular virus berdasarkan hasil tes usap.
Pihaknya menekankan setiap sekolah melaksanakan PTM dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Ia juga mengimbau guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat lebih disiplin terhadap prokes, terutama memakai masker.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh semua anak yang belum divaksin, katanya, mereka harus segera mengikuti vaksinasi. "Bapak atau ibu yang belum vaksinasi penguat segera vaksinasi," katanya.
Disdikbud Kabupaten Boyolali mengatakan sekolah jenjang TK, SD dan SMP yang nihil terkonfirmasi Covid-19, baik siswa maupun guru, di wilayah itu tetap melaksanakan PTM seperti biasa.
"Kami tetap mengizinkan sekolah baik jenjang TK, SD, maupun SMP di Boyolali yang tidak ada kasus COVID-19 melaksanakan PTM seperti biasa," katanya.
Darmanto menjelaskan PTM untuk jenjang SMP yang terkonfirmasi covid, antara lain di SMP Negeri 2 Boyolali karena ada siswa dan guru yang positif.
Selain itu, SMPN 3 Sawit Boyolali ada satu guru dan lima anak yang terkonfirmasi Covid-19 yang mengikuti PJJ, sedangkan lainnya tetap menjalankan PTM seperti biasa.