Senin 14 Mar 2022 22:19 WIB

Wapres Minta Vaksinasi Covid-19 Diberikan Secara Intensif

Wapres mendapat infomasi,adanya laporan kendala pemberian vaksinasi ke masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres meminta vaksinasi ke masyarakat diintensifkan.
Foto: dok. Setwapres/BPMI
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres meminta vaksinasi ke masyarakat diintensifkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memimpin Rapat Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah kunjungan kerjanya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/3/2022). Wapres meminta seluruh instansi terkait maupun pemerintah daerah mengintensifkan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat di berbagai rentang usia.

"Wapres meminta kepada seluruh instansi baik TNI, Polri, BIN, Menteri Kesehatan, seluruh pemangku kepentingan untuk mengintensifkan vaksinasi agar jangan sampai kendor,"  kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, usai mendampingi Wapres memimpin Rapat Evaluasi PPKM.

Baca Juga

Masduki menyampaikan, langkah tersebut menjadi perhatian Wapres karena adanya laporan kendala dalam pemberian vaksinasi ke masyarakat dikarenakan disinformasi yang beredar tentang isu vaksin kedaluwarsa.

Untuk itu, Wapres meminta isu tersebut dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga pemberian vaksinasi Covid-19 dapat kembali diintensifkan utamanya di daerah-daerah yang menurut data masih tertinggal pemberian vaksinnya.

"Perlu diintensifkan untuk vaksinasinya, terutama hal yang paling pokok daerah-daerah yang levelnya masih rendah vaksinasinya," ujar Masduki.

Terkait kebijakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) bagi anak sekolah, Wapres juga mengungkapkan kebijakan tersebut masih tetap berlaku sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri  yang mengatur tentang jalannya PTM.

"Hal yang berhubungan dengan sekolah masih tetap berlaku apa yang ada di SKB 4 Menteri, tetap berjalan sebagaimana yang selama ini kebijakan itu berlaku. Bahwa kemudian ada beberapa orang tua murid belum mengizinkan, khawatir, itu perlu disosialisasikan," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement