Selasa 15 Mar 2022 05:40 WIB

Aljazair Serukan Anggota OKI Bersatu

Aljazair menyerukan agar para anggota OKI bersatu di kancah internasional.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Logo Organisasi Konferensi Islam. Aljazair menyerukan para anggota OKI untuk bersatu di kancah internasional.
Foto: OIC
Logo Organisasi Konferensi Islam. Aljazair menyerukan para anggota OKI untuk bersatu di kancah internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Ketua Parlemen Aljazair, Ibrahim Bougali meminta negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bersatu dalam barisan guna menghadapi keadaan rumit, dan berbahaya di kancah internasional. Hal ini ia sampaikan pada pembukaan pertemuan ke-47 Komite Eksekutif Persatuan Negara-negara Anggota OKI.

Bougali mengatakan, perkembangan politik, ekonomi dan sosial yang sedang disaksikan dunia sekarang membutuhkan negara-negara Islam untuk bersatu. Di samping itu juga mendukung solidaritas dan kerja sama untuk menghadapi tantangan di depan.

"Pertemuan negara-negara anggota OKI datang pada situasi yang rumit dan berbahaya di arena internasional, yang menyerukan kita untuk bertindak sebagai satu badan di bawah panji kerja sama Islam," kata Bougali dilansir dari laman Middle East Monitor pada Senin (14/3).

Dia menekankan, masalah Palestina merupakan tantangan pertama yang dihadapi negara-negara anggota dan mengharuskan mereka untuk sepenuhnya mendukung rakyat Palestina.

Hal ini untuk mendapatkan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut, termasuk pembentukan negara merdeka mereka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Bougali mengungkapkan, upaya bersama juga diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menegakkan prinsip-prinsip toleransi dan musyawarah yang diserukan Islam sebagai satu-satunya cara untuk menghalangi upaya perihal mengganggu, melenyapkan identitas dan mendistorsi nilai-nilai luhur Islam.

Adapun pertemuan OKI yang diadakan di Aljazair tersebut meliputi perwakilan dari Aljazair, Arab Saudi, Lebanon dan Oman (atas nama kelompok Arab), Iran, Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia (atas nama kelompok Asia), Pantai Gading, Senegal,  Mozambik dan Kamerun (atas nama kelompok Afrika) dan Turki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement