Selasa 15 Mar 2022 00:51 WIB

Singgung Penceramah Radikal, Dudung: Kalau Ceramahnya Sudah Miring-Miring, Jangan Diundang

Dudung kemarin memberikan arahan kepada jajarannya saat berkunjung ke Kodam Jaya.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdulrachman.
Foto: Pendam Siliwangi
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdulrachman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyinggung perihal adanya penceramah radikal. Dudung menyebut, dirinya telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya agar mengundang penceramah yang memiliki nasionalisme tinggi.

"Kalau yang ceramahnya sudah miring-miring, kalau ceramahnya sudah mengarah pada pemberian pemahaman yang sudah di luar ayat suci Alquran, diluar ajaran dan ketentuan agama Islam, sudah jangan diundang justru harus diwaspadai," kata Dudung saat berkunjung ke Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pun kemudian memerintahkan kepada jajaran Kodam Jaya untuk berani menindak kelompok radikal. Ia juga menyinggung mengenai pencopotan baliho.

"Jadi enggak usah ragu-ragu dengan kelompok-kelompok mereka, kelompok mereka itu kecil. Kodam Jaya harus tampil, harus berani, Dandim, Danrem harus berani terhadap perkembangan situasi yang menonjol-menonjol, jangan sampai baliho masih bergelimpangan, pokoknya muncul, tindak, enggak usah takut. Kerja sama dengan kepolisian dan pemerintah daerah," jelas dia.

"Kalau ada orang yang mencoba menggangu kesatuan dan persatuan bangsa, jangan pernah ragu-ragu, kalian sudah dicontohin oleh Pangdam, harus berani. Ciri pemimpin harus berani mengambil keputusan, kalau keputusan itu benar berarti bagus kalau salah masih bagus dari pada tidak berani sama sekali. Kodam jaya adalah barometer, tidak mudah memimpin Kodam Jaya," sambung Dudung menjelaskan.

Selain itu, Dudung juga mengingatkan tentang naluri intelijen. Dia menyebut, setiap perkembangan situasi di beberapa wilayah, unsur intelijen, termasuk Babinsa, Danramil harus peka dalam melihat perkembangan situasi. Sebab, jelas dia, kelompok radikal berkembang dalam hitungan menit.

"Segera bertindak, jangan sampai dia (kelompok radikal) berkembang. Saya sampaikan, perkembangan kelompok radikal itu hitungannya sudah menit. Sehingga kalau mereka muncul, segera bertindak, segara lakukan langkah yang harus dikerjakan," tegas dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement